Pertamina Luncurkan Aplikasi Carbon Trading Indonesia

Tangerang, 23 Juli 2025 – PT Pertamina (Persero) terus memperkuat posisinya sebagai pemimpin transisi energi nasional melalui pengembangan aplikasi Greenomina, sebuah platform inovatif yang berfungsi untuk menghitung emisi karbon, serapan emisi, serta memfasilitasi perdagangan karbon. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung pencapaian target Net Zero Emission 2060 yang dicanangkan Pemerintah Indonesia.

Greenomina, yang merupakan singkatan dari Green and Net Zero Emission Pertamina, dikembangkan oleh empat perwira muda Pertamina sebagai wujud nyata kontribusi perusahaan terhadap penurunan emisi gas rumah kaca. Aplikasi ini memungkinkan pengguna—baik individu maupun institusi—untuk menghitung emisi dari berbagai aktivitas harian seperti perjalanan, konsumsi energi, makanan, dan limbah, kemudian mengompensasinya melalui skema kredit karbon.

Baca juga: Kolaborasi Kementerian UMKM Kota Batu Dapat Akses Pembiayaan Inklusif

“Transformasi energi bukan hanya mengganti bahan bakar fosil dengan EBT, tapi juga mengubah perilaku dan kesadaran masyarakat. Greenomina adalah alat sekaligus gerakan menuju gaya hidup rendah karbon,” ujar Fadjar Djoko Santoso, VP Corporate Communication Pertamina.

Sejak diluncurkan, Greenomina telah digunakan dalam berbagai program internal dan eksternal. Salah satunya adalah Carbon Neutral Business Trip bagi perjalanan dinas pekerja Pertamina, yang hingga kini telah mencatat lebih dari 10.000 perjalanan dengan emisi yang dihitung dan dikompensasi. Selain itu, Greenomina juga menjadi bagian integral dalam ajang Pertamina Eco RunFest 2024, yang merupakan acara lari netral karbon pertama di Indonesia, diikuti oleh 21.000 peserta.

Tidak hanya itu, Greenomina juga mendukung penerbangan perdana Pelita Air untuk rute Jakarta–Banjarmasin sebagai penerbangan netral karbon pertama di Indonesia. Aplikasi ini bahkan tengah dijajaki untuk kolaborasi dengan sektor pariwisata dan perhotelan nasional, seperti bersama Patra Jasa, guna menciptakan pengalaman liburan carbon-neutral.

Keunggulan Greenomina terletak pada pendekatannya yang ilmiah dan berbasis standar internasional. Kalkulasi emisi menggunakan acuan dari UNFCCC, ICAO, dan IATA, serta telah diverifikasi oleh ITB dan ITS, menjadikannya kredibel dan dapat diandalkan oleh publik dan korporasi.

Fadjar menambahkan bahwa Greenomina diharapkan menjadi platform komersial berkelanjutan, mendukung perusahaan yang ingin menerapkan prinsip carbon-neutral, sekaligus membangun kesadaran publik akan pentingnya jejak karbon individu.

Baca juga: Kementerian Perindustrian Tingkatkan Standardisasi Industri Batik Nasional

“Setiap orang kini bisa tahu seberapa besar jejak emisinya dan berkontribusi dalam menurunkannya. Greenomina adalah bagian dari gerakan perubahan sosial menuju masa depan yang lebih bersih dan sehat,” jelas Fadjar.

Pertamina berkomitmen untuk terus mendorong inisiatif berbasis Environmental, Social & Governance (ESG), mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), dan memperkuat ekosistem dekarbonisasi di Indonesia melalui solusi digital yang inklusif seperti Greenomina.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img