Pelatihan Kemenperin Siapkan UMKM Go Nasional dan Global

Tangerang, 21 Juli 2025 – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus menunjukkan komitmennya dalam menumbuhkan wirausaha industri baru di berbagai wilayah Indonesia. Upaya ini menjadi bagian penting dari strategi jangka panjang untuk memperkuat struktur ekonomi nasional yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan bahwa pengembangan wirausaha industri baru menjadi prioritas utama dalam perluasan basis pelaku industri nasional. “Tujuannya untuk meningkatkan nilai tambah dalam negeri dan menciptakan lapangan kerja berkualitas,” ujar Agus dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (19/7).

Baca juga: UMKM Kediri Perluas Akses Lewat Business Matching

Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah melalui Balai Diklat Industri (BDI) Denpasar, yang berperan aktif mencetak SDM industri dan technopreneur muda yang siap menghadapi persaingan di era digital.

“Generasi muda adalah kunci transformasi industri nasional ke depan. Mereka harus dibekali pengetahuan dan keterampilan yang tepat, terutama dalam hal branding dan strategi pemasaran,” tambah Agus.

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, sektor ekonomi kreatif telah menyumbang 7,44% terhadap PDB nasional, menyerap 14% tenaga kerja, dan memberikan kontribusi sebesar 13,8% terhadap ekspor nasional. Namun, hanya sebagian kecil pelaku industri kreatif yang memiliki strategi branding yang jelas.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), Masrokhan, menegaskan pentingnya pelatihan berbasis kompetensi seperti program Deep Dive Corporate Master Class: Branding yang diselenggarakan oleh BDI Denpasar. “Melalui pelatihan intensif ini, kami yakin akan lahir wirausaha industri baru yang siap masuk ke ekosistem bisnis nasional,” ucapnya.

BDI Denpasar juga membangun sinergi dengan pemerintah daerah, dunia usaha, dan komunitas lokal agar lulusan pelatihan dapat langsung terhubung ke pasar. Kepala BDI Denpasar, Arga Mahendra, menambahkan bahwa Gedung Animasi di Denpasar tidak hanya menjadi pusat pelatihan, tapi juga ruang kreatif untuk kolaborasi wirausaha dan pelaku industri digital.

Program pelatihan branding ini melibatkan kolaborator seperti Starfindo, Kinaya, dan Indogo, serta menghadirkan Julius Widiantoro, ahli branding di balik merek-merek nasional seperti Kopiko Signature, Prochiz, dan Hydro Coco. Para peserta diajarkan membangun brand yang otentik dan bernilai, sesuai tren konsumen milenial dan Gen Z yang kini lebih memilih merek yang memiliki nilai yang sejalan dengan mereka.

Baca juga: Data Lengkap Kinerja UMKM Kuartal Dua Tahun 2025

“Produk bagus saja tidak cukup. Branding yang kuat dan penuh cerita adalah kunci di era sekarang,” tegas Masrokhan.

Langkah ini menunjukkan komitmen nyata Kemenperin dalam menciptakan ekosistem industri yang adaptif, inovatif, dan berdaya saing tinggi menuju kemandirian ekonomi nasional.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img