Program LAKSMI Bantu Perempuan UMKM Akses Pembiayaan

Tangerang, 28 Juni 2025 – Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bekerja sama dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) dan Eramet resmi meluncurkan Program LAKSMI (Langkah Aksi Kapasitas Sosial Mikro untuk Inklusi), Selasa (24/6). Program ini secara khusus ditujukan untuk memberdayakan perempuan pengusaha mikro di Indonesia melalui pelatihan, pendampingan, dan pemberian akses ke pembiayaan.

Peluncuran Program LAKSMI digelar dalam rangkaian peringatan Hari UMKM Nasional dan dihadiri langsung oleh Menteri UMKM Maman Abdurrahman. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa perempuan memegang peran penting dalam penguatan ekonomi nasional melalui sektor UMKM.

Baca juga: Pelatihan IKM Kulit DIY Dongkrak Kualitas Produk Lokal

“Sebanyak 64,5 persen dari total pelaku UMKM di Indonesia adalah perempuan. Ini merupakan kekuatan ekonomi nyata yang harus terus kita dorong,” ujar Maman.

Namun demikian, ia juga menyoroti sejumlah tantangan besar yang masih dihadapi oleh perempuan pelaku usaha, seperti terbatasnya akses ke layanan keuangan dan minimnya pendampingan bisnis. Data dari World Bank dan World Economic Forum menunjukkan bahwa lebih dari 740 juta perempuan di dunia belum memiliki rekening bank, sementara 73 persen perempuan pelaku usaha tidak memiliki akses kepada mentor bisnis.

Sebagai solusi, Program LAKSMI hadir untuk membangun ekosistem usaha yang inklusif dan berkelanjutan. Pada tahap awal, program ini menargetkan 1.200 perempuan pelaku usaha mikro dari DKI Jakarta dan Ternate. Di Jakarta, dari 800 peserta awal akan dipilih 50 perempuan terbaik yang akan menerima dana hibah dan mengikuti kegiatan demo day. Sementara di Ternate, dari 400 peserta awal akan disaring menjadi 25 penerima manfaat akhir.

Menteri Maman juga menjelaskan bahwa LAKSMI merupakan kelanjutan dari kolaborasi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA), serta mendukung program nasional lainnya seperti penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor produksi dan penguatan data wirausaha perempuan.

Sementara itu, Menteri PPA Arifah Choiri Fauzi menyebut pemberdayaan ekonomi perempuan sebagai langkah strategis untuk mengurangi kekerasan berbasis gender.

Baca juga: UMKM: 7 Langkah Praktis Digitalisasi Lewat Marketplace

“Tekanan ekonomi merupakan salah satu akar kekerasan terhadap perempuan. Dengan memperkuat ekonomi perempuan, kita menciptakan rumah tangga yang lebih aman dan sejahtera,” tegas Arifah.

Acara peluncuran turut dihadiri oleh Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda, CEO Eramet Indonesia Jerome Baudelet, Sekjen YCAB Adelle Odelia Tanuri, dan sejumlah tokoh penting dari pemerintah daerah dan mitra swasta.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img