Tangerang, 25 Juni 2025 – Kementerian Keuangan terus memperkuat kolaborasi dengan pemerintah daerah guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan. Sinergi ini tercermin dalam pelaksanaan Forum Ekonomi Regional di Jawa Tengah dan program Coaching Program for New Exporter (CPNE) di Jawa Timur selama Mei dan Juni 2025.
Forum Ekonomi Regional Jawa Tengah yang digelar Selasa (27/05) di aula Kanwil Bea Cukai Jawa Tengah dan DIY menjadi forum strategis dalam merumuskan kebijakan fiskal terintegrasi berbasis data. Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Jawa Tengah, Bayu Andy Prasetya.
Baca juga: Gerakan GASPOL Dukung UMKM Tembus Pasar Nasional dan Global
Bayu menyampaikan bahwa perekonomian Jawa Tengah menunjukkan kinerja yang positif dengan pertumbuhan sebesar 4,96% pada triwulan I 2025. “Keseimbangan fiskal antara pusat dan daerah tetap terjaga. APBN hadir sebagai instrumen penting untuk menjaga stabilitas dan keberlanjutan pembangunan,” tegasnya.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang pro-rakyat. “Forum ini mempertemukan pemerintah pusat dan daerah untuk menyelaraskan arah kebijakan ekonomi,” ujarnya.
Sementara itu, Bea Cukai sebagai bagian dari Kemenkeu menyatakan komitmen mendukung optimalisasi penerimaan negara dan kelancaran arus barang melalui peran aktif di sektor kepabeanan dan cukai.
Forum ini juga membahas isu strategis seperti penguatan UMKM, pengendalian inflasi, pengelolaan fiskal daerah, serta sinergi kebijakan untuk menciptakan ekonomi daerah yang tangguh dan adil.
Di sisi lain, pada Kamis (19/06), Kementerian Keuangan melalui Kantor Wilayah Bea Cukai Jawa Timur II bersama LPEI dan Disperindag Jatim menyelenggarakan Coaching Program for New Exporter (CPNE) di Gedung C Disperindag Provinsi Jawa Timur.
Kegiatan ini menyasar pelaku UMKM potensial agar dapat menembus pasar ekspor dan menjadi bankable. Bakhroni, Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai Kanwil Jatim II, menjelaskan bahwa program ini bagian dari Joint Program UMKM Kemenkeu Satu, yang mencakup pelatihan, pembiayaan, fasilitas fiskal, hingga business matching.
Baca juga: Menteri UMKM Resmikan Kembali Toko Mama Khas Banjar
Bea Cukai juga menghadirkan Klinik Ekspor dan agen fasilitas yang siap mendampingi UMKM go global melalui kerja sama dengan atase perdagangan di luar negeri.
Melalui kolaborasi lintas lembaga ini, Kemenkeu menargetkan terbentuknya ekosistem usaha yang kuat, peningkatan kapasitas ekspor nasional, serta penguatan sektor UMKM sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi Indonesia.