Tangerang, 24 Juni 2025 – Menteri Perdagangan Budi Santoso mengajak generasi muda untuk semakin mencintai dan menggunakan produk-produk lokal melalui peluncuran Gerakan Kamis Pakai Lokal (GASPOL) Goes to Campus yang digelar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Acara ini menjadi peluncuran perdana GASPOL di lingkungan kampus sebagai bagian dari kampanye Bangga, Bela, dan Beli Buatan Indonesia.
GASPOL merupakan inisiatif Kementerian Perdagangan sebagai bentuk dukungan nyata terhadap pertumbuhan produk lokal dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Mendag Budi Santoso yang akrab disapa Mendag Busan menyampaikan bahwa memakai produk lokal merupakan kontribusi langsung terhadap penguatan ekonomi UMKM dan pasar dalam negeri.
Baca juga: Digitalisasi UMKM Jadi Strategi Bertahan di Tengah Tantangan Global
“Dengan memakai produk lokal, kita telah memperkuat ekonomi nasional dan memberikan ruang bagi UMKM untuk berkembang. Gerakan Kamis Pakai Lokal ini diharapkan menginspirasi masyarakat luas untuk bangga, bela, beli, dan pakai produk buatan Indonesia,” ujar Mendag Busan.
Sejak diluncurkan pada 8 Mei 2025, GASPOL telah mempromosikan 176 produk lokal melalui media sosial resmi Kemendag dan pribadi Mendag Busan. Indeks pengenalan publik terhadap produk lokal juga meningkat sebesar 73,4% pada tahun 2024, menjadi bukti positif semakin kuatnya persepsi masyarakat terhadap kualitas produk dalam negeri.
Pada peluncuran GASPOL di UMY, Kementerian Perdagangan menghadirkan 10 jenama lokal dalam pameran yang berlangsung pada 19–20 Juni 2025 di Lapangan Bintang UMY. Jenama-jenama tersebut meliputi Heaven Lights, Eastmountside, Flicka, Torch, Kahf, Wardah, Roti Ropi, Kalola Space, RSYFNB, serta UMKM Kemahasiswaan UMY.
Rektor UMY Achmad Nurmandi menyambut baik peluncuran GASPOL di kampusnya. Ia menegaskan bahwa Indonesia memiliki kekuatan luar biasa dalam menciptakan produk berkualitas tinggi. Sementara itu, mahasiswa UMY Rajendra Staria Reswar menyatakan antusiasmenya terhadap gerakan ini dan berharap GASPOL mampu memperluas pasar UMKM hingga ke luar negeri.
Baca juga: KKN UGM Fokus Pemberdayaan UMKM dan Pasar Tradisional
Mendag Busan juga memaparkan program-program Kemendag yang mendukung UMKM di pasar dalam negeri seperti business matching dengan retail modern, penguatan kemasan dan branding, serta sertifikasi produk. Untuk pasar ekspor, Kemendag mengembangkan Program UMKM BISA Ekspor, yang menghubungkan UMKM dengan perwakilan dagang dan buyer luar negeri.
“Cinta produk lokal harus menjadi budaya di semua kalangan. Produk Indonesia harus jadi tuan rumah di negeri sendiri,” tutup Mendag Busan.