Tangerang, 23 Juni 2025 – Digitalisasi UKM menjadi strategi utama untuk bertahan dan tumbuh di tengah krisis ekonomi global yang masih berlanjut. Bukan sekadar hadir di media sosial atau marketplace, digitalisasi kini menyentuh semua lini operasional usaha. Mulai dari produksi, distribusi, layanan pelanggan, hingga pencatatan keuangan—semua diarahkan menuju efisiensi melalui teknologi.
Dengan transformasi digital yang terencana, UKM dapat memangkas biaya operasional, mempercepat proses kerja, serta memperluas jangkauan pasar secara signifikan. Tak hanya bertahan, UKM juga memiliki peluang untuk berkembang lebih pesat dibanding sebelumnya.
Baca Juga: Tren Teknologi yang Harus Diketahui UKM di Tahun 2025
Contoh nyata datang dari pelaku UKM di sektor makanan dan kerajinan. Mereka melaporkan kenaikan penjualan hingga 40% setelah mengadopsi sistem pembayaran digital dan penjualan berbasis online. Ditambah lagi, penggunaan aplikasi manajemen berbasis cloud membantu pengelolaan stok dan keuangan menjadi lebih akurat dan efisien.
Pemerintah dan berbagai platform teknologi juga aktif mendukung percepatan digitalisasi UKM. Program pelatihan, subsidi alat digital, hingga kemudahan integrasi sistem terus digencarkan agar pelaku usaha bisa beradaptasi lebih cepat.
Baca Juga: Tren Teknologi yang Harus Diketahui UKM di Tahun 2025
Digitalisasi juga membuka akses ke pasar nasional hingga ekspor. Melalui kanal digital, UKM dari daerah terpencil sekalipun kini bisa menjual produk ke seluruh Indonesia, bahkan luar negeri. Kolaborasi bisnis dan promosi digital menjadi lebih mudah dan murah.
Banyak pelaku UKM kini mulai memanfaatkan teknologi AI seperti chatbot untuk pelayanan pelanggan dan personalisasi konten promosi. Ini membuktikan bahwa teknologi bukan lagi milik korporasi besar semata, tapi juga kunci sukses UKM masa kini.
“Digitalisasi adalah penyelamat usaha saya,” ujar sofa, pelaku UKM asal Tangerang. “Dulu omzet stagnan, sekarang bisa naik dua kali lipat hanya lewat digital.”
