Tangerang, 19 Juni 2025 – Belum genap seminggu beroperasi, gerai Mie Gacoan di Gorontalo harus menghadapi aksi protes dari puluhan pengemudi ojek online (ojol). Aksi ini terjadi pada Selasa (7/6/2025) usai para driver merasa dirugikan akibat pembatalan pesanan secara sepihak oleh pihak restoran.
Menurut laporan dari Tribun Gorontalo, para ojol yang telah mengantre sejak pagi kecewa berat ketika mengetahui pesanan yang mereka ambil secara online tiba-tiba dibatalkan. Bahkan, aplikasi masih menunjukkan bahwa pesanan sedang disiapkan, padahal restoran telah menutup layanan sementara.
Baca juga: Tepung Ikan dari Limbah Laut Jadi Andalan Nelayan Subang
“Saya sudah terima order, tapi pas sampai di lokasi malah dibilang sudah tutup. Harusnya kalau tutup, aplikasinya juga dimatikan,” ujar Arif Gani, salah satu driver Grab, kepada Tribun Gorontalo.
Tak hanya satu, belasan driver lain juga mengaku mengalami hal serupa. Beberapa di antaranya bahkan mengeluhkan bahwa akun mitra mereka di aplikasi terancam karena terlalu sering menerima pembatalan dari restoran tersebut. Salah satu driver, Ismail Kasim, menyebut akun Sofood miliknya diblokir permanen akibat insiden berulang ini.
Aksi protes ini berlangsung di depan gerai Mie Gacoan dan menarik perhatian warga sekitar. Para pengemudi meminta agar manajemen segera memperbaiki sistem pemesanan agar tidak merugikan mitra pengantar makanan.
Di sisi lain, penutupan sementara Mie Gacoan Gorontalo juga berkaitan dengan persoalan serius lainnya, yakni dugaan belum dibayarnya gaji para pekerja. Total gaji yang belum dibayarkan disebut-sebut mencapai Rp 100 juta.
Baca juga: Ruang Publik Kini Wajib Sediakan Area untuk UMKM
Pemerintah Kota Gorontalo melalui instruksi Wali Kota dan pihak Kecamatan Dungingi memutuskan untuk menutup sementara operasional Mie Gacoan selama 30 hari ke depan, terhitung sejak 7 Juni 2025.
Penutupan ini dilakukan untuk memberi waktu penyelesaian hak-hak pekerja serta pembenahan sistem layanan agar tidak merugikan mitra ojol dan pelanggan.
