Tangerang, 19 Juni 2025 — Di tengah ancaman perubahan iklim yang semakin nyata mulai dari naiknya permukaan laut, bencana alam yang lebih intens, hingga gangguan terhadap ketahanan pangan gelombang aksi nyata justru datang dari kalangan muda. Di berbagai wilayah Indonesia, pemuda tak hanya menjadi korban krisis iklim, tetapi tampil sebagai agen perubahan yang memperjuangkan masa depan yang lebih berkelanjutan. Gerakan Hijau Pemuda, Dari Kampanye Digital ke Solusi Lapangan.
Melihat potensi besar tersebut, ChildFund International di Indonesia menggagas sejumlah program inovatif untuk mendorong keterlibatan anak dan pemuda dalam aksi iklim gerakan hijau. Inisiatif seperti Youth Voice Now di Sikka, GLOW Ambassador, hingga Green Recovery Initiative (GRI), menjadi wadah nyata bagi pemuda untuk terlibat langsung dalam upaya pelestarian lingkungan dan adaptasi iklim.
Baca juga: Ruang Publik Kini Wajib Sediakan Area untuk UMKM
“Bagi kami, pemuda bukan sekadar penerima manfaat. Mereka adalah kolaborator, mitra sejajar dalam menciptakan perubahan yang berdampak,” ujar Meinrad Indracahya dari tim ChildFund Indonesia.
Program GLOW Ambassador, misalnya, melibatkan 107 remaja dari 39 kabupaten/kota untuk memimpin kampanye dan proyek iklim berbasis komunitas. Mereka tak hanya aktif di media sosial, tetapi juga turun langsung ke lapangan, melakukan edukasi dan pengembangan proyek lokal. Program ini diakhiri dengan forum nasional National Youth Capacity Enhancement (NYCE), yang menjadi ruang bertemunya para pemuda dengan pembuat kebijakan.
Lebih dari sekadar advokasi, Green Recovery Initiative membuktikan kontribusi nyata pemuda di lapangan. Di Kupang, mereka membangun rumah pakan, sistem peternakan ramah lingkungan, dan panel surya. Sementara di Boyolali, pemuda menciptakan sistem biogas dari limbah ternak. Di Lampung, pusat pelatihan bisnis hijau hadir sebagai sarana edukasi dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Baca juga: Tepung Ikan dari Limbah Laut Jadi Andalan Nelayan Subang
Meski begitu, tantangan masih membayangi. Akses informasi, pelatihan, serta dukungan sistemik bagi pemuda masih terbatas. ChildFund menekankan pentingnya kolaborasi dari pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat sipil, dan sektor swasta untuk membuka ruang partisipasi yang lebih luas.
Apa yang telah dilakukan oleh para pemuda ini menunjukkan bahwa transformasi iklim bukan sekadar wacana. Ketika suara mereka didengar dan aksi mereka difasilitasi, masa depan Indonesia yang lebih hijau, inklusif, dan berkeadilan dapat benar-benar diwujudkan dimulai dari hari ini, oleh tangan-tangan muda yang penuh semangat.