Tangerang, 16 Mei 2025 – Pemerintah Kabupaten Sleman kembali mencatatkan prestasi nasional dalam bidang digitalisasi pengadaan barang dan jasa. Berdasarkan data hingga pertengahan 2025, nilai transaksi pengadaan daring Sleman mencapai lebih dari Rp205 miliar, menjadikannya yang tertinggi secara nasional di platform toko daring Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Sleman Pimpin Transaksi E-Pengadaan, 2.001 UMKM Terlibat.
Capaian ini merupakan hasil nyata dari komitmen Pemkab Sleman dalam mendorong transformasi digital dan penguatan ekonomi lokal, terutama sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Melalui kegiatan Business Matching yang digelar bersama platform Mbizmarket, Pemkab Sleman melibatkan 45 pelaku UMKM terpilih serta sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) guna mendorong partisipasi aktif pelaku usaha lokal dalam belanja pemerintah.
Baca juga: Produk UKM Ekspor: Peluang Menembus Pasar Global
Bupati Sleman, Harda Kiswaya, menegaskan bahwa inisiatif digital ini tidak hanya soal efisiensi, tetapi juga bagian dari strategi besar memperkuat posisi UMKM di ekosistem pengadaan pemerintah.
“Dengan kolaborasi dan sinergi, kami ingin memastikan UMKM lokal dapat naik kelas, bersaing secara sehat, dan terlibat langsung dalam pengadaan pemerintah,” ujar Harda, Minggu (15/6/2025).
Saat ini, tercatat 2.001 UMKM di Sleman telah tergabung di platform Mbizmarket, dengan lebih dari 1.000 di antaranya aktif bertransaksi. Pemkab juga membentuk Forum Komunikasi UMKM tingkat kapanewon, menggelar pelatihan intensif, dan memfasilitasi temu usaha secara rutin.
Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Pemkab Sleman, Widodo, menyebut digitalisasi pengadaan menjadi kunci pemberdayaan ekonomi lokal.
“Kami ingin pengadaan pemerintah menjadi lokomotif pemberdayaan ekonomi lokal,” ucapnya.
Baca juga: Strategi Pemerintah Majukan UMKM dan Pengusaha Lokal
Sebagai bentuk apresiasi, Mbizmarket menyerahkan hibah perangkat komputer kepada OPD dengan performa transaksi terbaik. CEO dan Co-Founder Mbizmarket, Ryn Mulyato Riyadi Hermawan, menekankan bahwa transformasi digital di Sleman bukan hanya tentang volume transaksi.
“Ini bukan hanya tentang transaksi, tapi tentang transformasi,” tegas Ryn.
Langkah progresif Sleman ini dinilai berhasil mewujudkan transparansi, akuntabilitas, serta keberpihakan terhadap pelaku usaha lokal, sekaligus membuka peluang replikasi bagi daerah lain di Indonesia.
