Tangerang, 16 Juni 2025-Kewirausahaan di Indonesia menjadi energi positif yang terus tumbuh di tengah dinamika global yang penuh ketidakpastian. Semangat ini mendorong lahirnya inovasi, membuka lapangan kerja, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi yang inklusif di seluruh penjuru Nusantara.
Di Indonesia, kewirausahaan tidak sekadar soal berdagang atau mengelola usaha kecil dan menengah. Lebih dari itu, ia mencerminkan keberanian mengambil risiko, ketekunan menghadapi tantangan, dan kepekaan membaca peluang di tengah keterbatasan. Tak heran jika kewirausahaan di Indonesia kini menjadi salah satu kata kunci dalam strategi pembangunan nasional.
Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, Indonesia memiliki lebih dari 64 juta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yang berkontribusi lebih dari 60 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap lebih dari 90 persen tenaga kerja nasional. Angka ini menunjukkan betapa strategisnya sektor kewirausahaan dalam menopang ketahanan ekonomi bangsa.
Namun, tantangan tidak sedikit. Banyak pelaku usaha yang masih menghadapi keterbatasan akses modal, rendahnya literasi digital, serta keterbatasan dalam mengakses pasar yang lebih luas. Di sisi lain, pandemi COVID-19 yang terjadi beberapa tahun lalu juga memberikan pelajaran penting: pelaku usaha yang mampu beradaptasi dan mengadopsi teknologi digital terbukti lebih resilien menghadapi krisis.
Menguatkan Peran Pelaku Usaha
Hari Kewirausahaan menjadi ajang yang tepat untuk merayakan semangat juang para pelaku usaha, dari warung kelontong di desa-desa hingga startup berbasis teknologi di pusat kota. Di tengah situasi yang penuh tantangan, mereka tidak menyerah. Mereka tetap membuka toko, berinovasi membuat produk baru, membangun jejaring, dan menyusun strategi untuk terus bertahan dan bertumbuh.
Lebih jauh lagi, momentum ini juga menjadi pengingat bagi pemangku kebijakan, institusi pendidikan, hingga sektor swasta untuk memperkuat ekosistem kewirausahaan nasional. Diperlukan kolaborasi yang lebih erat agar pelaku usaha, terutama generasi muda, dapat mengembangkan potensi mereka dengan dukungan yang memadai.
Pendidikan dan Inovasi sebagai Kunci
Pendidikan kewirausahaan, misalnya, sudah saatnya ditanamkan sejak dini. Tidak hanya di bangku kuliah, tetapi juga di tingkat sekolah menengah. Melalui program pembelajaran berbasis proyek, pelajar dapat mengasah kreativitas, kerja tim, dan keterampilan manajerial yang sangat dibutuhkan dalam dunia usaha. Dengan demikian, semangat kewirausahaan di Indonesia bukan lagi monopoli kalangan tertentu, melainkan menjadi budaya yang mengakar luas di tengah masyarakat.
Di sisi lain, transformasi digital juga perlu terus didorong. Pemerintah dan mitra strategis dapat memperluas pelatihan keterampilan digital bagi pelaku usaha. Selain itu, akses ke platform e-commerce dan pendampingan bisnis berbasis teknologi harus diperkuat. Tujuannya agar pelaku usaha tidak tertinggal dalam arus digitalisasi yang semakin cepat. Terlebih lagi, kini konsumen makin banyak bertransaksi secara daring, mencari produk lewat media sosial, dan membayar menggunakan dompet digital.
Perempuan dan Wirausaha Lokal
Peran perempuan dalam kewirausahaan juga patut mendapat perhatian lebih. Banyak pelaku UMKM di Indonesia yang dijalankan oleh perempuan, terutama dalam bidang kuliner, kerajinan tangan, dan jasa. Dengan akses pelatihan dan pembiayaan yang lebih inklusif, perempuan pelaku usaha dapat meningkatkan skala usahanya, memperkuat kemandirian ekonomi keluarga, sekaligus menjadi motor penggerak perubahan sosial di lingkungannya.
Kisah Inspiratif dan Kebijakan Pendukung
Hari Kewirausahaan juga menjadi ruang untuk menampilkan kisah-kisah inspiratif dari berbagai penjuru negeri. Seperti kisah petani muda yang berhasil membangun merek beras organik lokal, atau pengusaha kopi yang menembus pasar ekspor melalui promosi digital. Cerita-cerita seperti ini menjadi bukti nyata bahwa semangat kewirausahaan di Indonesia mampu menjadi jembatan antara potensi lokal dan pasar global.
Peringatan ini hendaknya tidak berhenti pada seremoni. Diperlukan langkah konkret untuk membangun kebijakan yang berpihak pada pelaku usaha, menciptakan iklim usaha yang sehat, dan menghapus hambatan birokrasi yang kerap menghambat lahirnya wirausahawan baru. Apresiasi terhadap pelaku usaha bukan sekadar penghargaan, melainkan juga komitmen nyata untuk terus mendampingi mereka dalam proses bertumbuh.
Baca juga:Â Jenis UKM di Indonesia: Pilar Ekonomi Rakyat yang Tangguh
Menuju Masa Depan Ekonomi Mandiri
Dalam jangka panjang, Indonesia membutuhkan lebih banyak wirausahawan untuk menciptakan lapangan kerja baru, memperkuat daya tahan ekonomi lokal, dan melahirkan inovasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Dengan jumlah penduduk yang besar dan sumber daya alam yang melimpah, Indonesia memiliki modal kuat untuk tumbuh sebagai pusat kewirausahaan di Asia Tenggara.
Hari Kewirausahaan menjadi momentum penting bagi seluruh pemangku kepentingan—pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat—untuk bersama membangun budaya kewirausahaan yang kompetitif, inklusif, dan berkelanjutan. Sebab, masa depan ekonomi Indonesia sangat bergantung pada keberanian dan ketangguhan para wirausahawan.