Tangerang, 12 Juni 2025 – Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Irene Umar, melakukan kunjungan kerja ke Torch, jenama lokal asal Bandung yang sukses menembus pasar global. Didampingi oleh jajaran Kementerian Ekonomi Kreatif dan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), kunjungan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat digitalisasi dan ekspor sektor ekonomi kreatif Indonesia.
Kunjungan diawali dengan peninjauan toko terbaru Torch di Jalan Lembong, Bandung. Di lokasi ini, Irene Umar bersama Deputi Bidang Kreativitas, Budaya, dan Desain, Yuke Sri Rahayu, turut berpartisipasi dalam sesi live shopping, yang menawarkan potongan harga khusus dan mendapat respons antusias dari masyarakat. Delegasi juga diperlihatkan sistem dashboard penjualan online yang menunjukkan bagaimana Torch mengoptimalkan digitalisasi dalam proses bisnisnya.
Baca juga: Strategi Jitu Bangun Brand UMKM ala Derry Kasisolusi
CEO Torch, Ben Wirawan, menjelaskan bahwa Torch mengekspor produk ke Amerika Serikat melalui platform marketplace global, menggunakan sistem pengiriman Less than Container Load (LCL). Torch memusatkan fokus pada desain produk, sementara proses produksi, logistik, dan pengiriman diserahkan kepada mitra strategis. Model bisnis ini dinilai adaptif dan menjadi inspirasi bagi pelaku ekonomi kreatif lainnya di Indonesia.
“Lebih dari 90% warga Amerika berbelanja online. Ini peluang besar bagi jenama lokal untuk menembus pasar internasional,” ujar Ben.
Irene Umar mengapresiasi pendekatan yang diterapkan Torch dan menyatakan kesiapan Kementerian Ekraf untuk mendukung pengembangan jenama lokal melalui program Akselerasi Ekspor Kreasi Indonesia (ASIK). Program ini bertujuan untuk membantu pelaku usaha kreatif memetakan potensi ekspor, mengembangkan kurasi produk, dan memperkuat sistem digitalisasi.
Sementara itu, Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah KNEKS, Putu Rahwidhiyasa, menyebut lima negara tujuan ekspor prioritas: Malaysia, Thailand, Turki, Uni Emirat Arab (UEA), dan Arab Saudi. Pihaknya telah bekerja sama dengan ITPC dan Atase Perdagangan di negara-negara tersebut guna membuka peluang pasar bagi produk ekonomi kreatif Indonesia.
Baca juga: PT Semen Indonesia Hadirkan Beton Berpori Ramah Lingkungan
Data Kemenparekraf menunjukkan, nilai ekspor ekonomi kreatif Indonesia pada semester I 2024 mencapai US$12,36 miliar, tumbuh 4,46% dibanding tahun sebelumnya. Subsektor unggulan seperti fesyen, kriya, dan kuliner menjadi kontributor terbesar, dengan AS, Swiss, dan Jepang sebagai pasar utama.
Dengan dukungan pemerintah, pemanfaatan teknologi digital, dan strategi bisnis yang inovatif, jenama lokal seperti Torch diyakini mampu bersaing secara global. Hal ini juga menandai kesiapan Indonesia untuk menjadi salah satu pusat ekonomi kreatif dunia.