Bukan Sekadar Jualan Online, UMKM Perlu Strategi Bisnis Menyeluruh

Tangerang, 10 Juni 2025 – Transformasi digital Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dinilai belum cukup hanya dengan pelatihan keterampilan digital. Studi terbaru yang dilakukan oleh DFS Lab dan Somia CX mengungkap bahwa mayoritas program pendampingan UMKM di Indonesia masih terlalu fokus pada pelatihan dasar digital, tanpa menyentuh aspek mendalam seperti penguatan manajemen bisnis, literasi keuangan, serta strategi pertumbuhan jangka panjang. Bukan Sekadar Jualan Online, UMKM Perlu Strategi Bisnis Menyeluruh.

Founder dan Direktur DFS Lab, Jake Kendall, menegaskan bahwa digitalisasi bukanlah tujuan akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang pemberdayaan UMKM. “Berjualan online hanyalah bagian kecil. UMKM masih menghadapi tantangan besar seperti akses pembiayaan, produksi, hingga pemasaran lintas platform,” ujarnya di Jakarta, Senin (9/6/2025).

Baca juga: UMKM Bengkayang Tampilkan Inovasi Jagung Bioteknologi Pertanian

Dalam laporan tersebut, DFS Lab dan Somia CX juga merinci 10 praktik terbaik yang dibutuhkan dalam merancang program transformasi digital UMKM, seperti kolaborasi antar pemangku kepentingan, pelibatan komunitas lokal, pelatihan yang aplikatif, hingga evaluasi pasca-program. Pendekatan holistik ini dinilai penting untuk menjawab kebutuhan nyata di lapangan, UMKM Perlu Strategi.

Salah satu kendala utama yang diidentifikasi adalah minimnya koordinasi antar program serta ketiadaan basis data terpadu yang memetakan kebutuhan, riwayat pelatihan, dan progres UMKM. Hal ini membuat banyak program tumpang tindih dan tidak berkelanjutan.

Menanggapi hal ini, Kementerian Koperasi dan UKM tengah mengembangkan pusat data UMKM nasional. Langkah ini diharapkan mampu menyasar program yang lebih relevan, efektif, dan tepat sasaran.

“Dengan adanya data nasional, kita bisa merancang pelatihan berdasarkan tahapan perkembangan UMKM dan menghindari duplikasi konten yang sering terjadi,” ujar Kendall.

Baca juga: Generasi Muda Siap Hadapi Dunia Kerja Sawit

Transformasi digital UMKM menjadi bagian penting dalam visi ekonomi digital Indonesia, yang ditargetkan mencapai Rp5.953 triliun pada tahun 2030. Pemerintah pun menargetkan kontribusi sektor digital terhadap PDB nasional mencapai 20 persen pada 2045.

Hingga akhir 2024, tercatat 25 juta UMKM telah terdigitalisasi. Namun, tantangan mempertahankan kehadiran digital dan naik kelas masih besar. Oleh karena itu, dibutuhkan sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga pendamping untuk membangun ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img