Kolaborasi Pemerintah dan AIKKI Majukan Industri Kimia

Tangerang, 09 Juni 2025 – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mengintensifkan pengembangan industri bahan kimia khusus sebagai bagian dari strategi memperkuat struktur industri nasional dan menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bahan kimia khusus memiliki peran vital dalam berbagai sektor industri, mulai dari makanan dan minuman, petrokimia, plastik, hingga cat dan tinta cetak.

Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT), Taufiek Bawazier, menegaskan bahwa kebutuhan bahan kimia khusus di dalam negeri terus meningkat setiap tahun. Oleh karena itu, pemerintah mendorong peningkatan produktivitas, inovasi, dan daya saing industri dalam negeri guna mengurangi ketergantungan terhadap impor.

Baca juga: Mendag Lepas Ekspor L Tryptophan Senilai Rp15 Miliar

“Transformasi industri bahan kimia khusus harus melibatkan peningkatan kapasitas produksi, adopsi teknologi industri 4.0, serta keberlanjutan lingkungan yang terintegrasi dengan kebutuhan pasar global,” ujar Taufiek dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (6/6).

Kemenperin juga berkomitmen menciptakan iklim usaha yang kondusif melalui insentif fiskal, penyediaan infrastruktur industri, dan dukungan riset dan pengembangan. Langkah ini diharapkan mendorong investasi dan inovasi dalam sektor kimia khusus yang memiliki nilai tambah tinggi.

Untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan pelaku usaha, Kemenperin juga mendukung pengukuhan pengurus baru Asosiasi Industri Kimia Khusus Indonesia (AIKKI) periode 2025–2028. Dalam agenda tersebut, Ridwan Adipoetra resmi terpilih sebagai Ketua Umum AIKKI yang baru.

“Kami berharap AIKKI dapat menjadi jembatan komunikasi yang efektif antara industri dan pemerintah, serta mendorong transformasi industri bahan kimia khusus menjadi lebih adaptif dan berdaya saing tinggi,” tambah Taufiek.

Baca juga: Menteri UMKM Dorong Digitalisasi UMKM di Pontianak

Senada dengan hal tersebut, Ridwan menegaskan bahwa AIKKI akan mengambil peran strategis sebagai katalisator untuk penguatan kerja sama industri dan percepatan transformasi. “Kami siap mendorong industri bahan kimia khusus Indonesia agar mampu menjawab tantangan dan memanfaatkan peluang pasar domestik maupun global,” ungkapnya.

Sektor industri kimia, farmasi, dan obat tradisional saat ini tercatat memberikan kontribusi ekspor sebesar USD 5,35 miliar hingga triwulan I 2025, menjadikannya salah satu dari lima besar komoditas ekspor industri nasional. Hal ini menunjukkan pentingnya keberlanjutan dan peningkatan daya saing industri bahan kimia khusus dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img