Tangerang, 09 Juni 2025 – PT Tjiwulan Putra Mandiri, perusahaan garmen asal Tasikmalaya yang bergerak di industri busana muslim, mencatatkan pertumbuhan signifikan berkat pemanfaatan fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor untuk Industri Kecil dan Menengah (KITE IKM) dari Bea Cukai. Sejak mulai menggunakan fasilitas ini pada akhir tahun 2017, perusahaan berhasil memperluas skala produksi dan kini mempekerjakan lebih dari 1.200 karyawan.
Didirikan pada tahun 2013 oleh H. Undang Zarkasih, PT Tjiwulan Putra Mandiri merupakan pengembangan dari usaha keluarga bernama Tjiwulan Bordir yang telah merintis ekspor produk sejak era 1990-an. Perusahaan ini menjadikan inovasi dan kualitas sebagai kekuatan utama dalam menghadapi pasar global.
Baca juga: Kolaborasi Pemerintah dan AIKKI Majukan Industri Kimia
Fasilitas KITE IKM menjadi titik balik penting dalam perjalanan perusahaan. Fasilitas ini memberikan pembebasan bea masuk dan tidak dipungut Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas impor bahan baku, yang sebelumnya menjadi beban besar dalam proses produksi. Efisiensi ini membuat biaya produksi turun drastis dan daya saing produk meningkat secara signifikan di pasar internasional.
Opik Taufik Hidayat, PIC Ekspor-Impor PT Tjiwulan Putra Mandiri, mengungkapkan bahwa sebelum mendapatkan fasilitas KITE IKM, perusahaan menghadapi berbagai kendala dalam pengadaan bahan baku impor, termasuk biaya tinggi dan proses yang memakan waktu. Namun kini, perputaran bisnis meningkat pesat, memungkinkan perusahaan untuk menembus pasar ekspor ke berbagai negara seperti Arab Saudi, Afrika, Inggris, dan Amerika Serikat.
Baca juga: Ekspor Alas Kaki ke Kuwait dari Surabaya Bukti Daya Saing UMKM
Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan Bea Cukai Tasikmalaya, Budhi Irawan, menyatakan bahwa keberhasilan PT Tjiwulan Putra Mandiri menjadi bukti nyata manfaat fasilitas KITE IKM dalam mendorong pertumbuhan industri kecil dan menengah. “Dengan dukungan ini, perusahaan tidak hanya meningkatkan produksi dan ekspor, tetapi juga berkontribusi besar terhadap penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi lokal,” ujar Budhi.
Ia juga menambahkan bahwa Bea Cukai Tasikmalaya terus mendorong IKM lainnya di wilayah Priangan Timur untuk memanfaatkan fasilitas serupa. “Kami berkomitmen untuk memperkuat daya saing produk Indonesia di pasar global dan mendukung pemulihan ekonomi nasional melalui sinergi dengan pelaku industri kecil dan menengah,” pungkasnya.