Tangerang, 04 Juni 2025 – Kementerian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Republik Indonesia terus mendorong penguatan akses pembiayaan inklusif bagi pelaku UMKM nasional. Salah satu upaya strategis tersebut diwujudkan melalui kolaborasi bersama SMBC Indonesia dan Universitas Agung Podomoro dalam program Entrepreneur Hub Financial 2025, yang resmi diluncurkan di Jakarta pada Rabu (28/5).
Program ini bertujuan memperluas akses pembiayaan bagi wirausaha potensial di wilayah Jabodetabek, sekaligus meningkatkan literasi keuangan, kesiapan dokumen usaha, serta kesiapan menghadapi lembaga keuangan. Berbeda dari program sebelumnya, SMBC Indonesia tidak hanya berperan sebagai penyedia dana, tetapi juga terlibat langsung dalam penyusunan modul pelatihan, pendampingan bisnis, hingga asesmen kelayakan usaha.
Baca juga: Digitalisasi dan Pembiayaan UMKM Lewat Entrepreneur Hub
“Entrepreneur Hub Finance Jakarta Raya 2025 bukan sekadar ruang pertemuan, melainkan platform kolaborasi nyata. UMKM bisa langsung terhubung dengan lembaga pembiayaan, didampingi coach dan mentor, serta diperkuat dukungan akademik dari kampus,” ujar Siti Azizah, Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian UMKM RI.
Hal senada disampaikan oleh Purnomo B. Soetadi, Head of Retail Lending Business SMBC Indonesia. Ia menegaskan bahwa UMKM adalah pilar penting ekonomi nasional yang perlu didukung dengan sinergi lintas sektor. “Kami percaya, dukungan konkret terhadap wirausaha akan mendorong peningkatan rasio kewirausahaan nasional dan pertumbuhan ekonomi inklusif.”
Sementara itu, Bacellius Ruru, Rektor Universitas Agung Podomoro, menyampaikan komitmen kampus dalam mencetak wirausahawan tangguh. “Sebagai kampus berbasis kewirausahaan, kami ingin Universitas Agung Podomoro menjadi rumah bagi CEO dan pemimpin masa depan yang mampu memberi kontribusi nyata pada kemajuan bangsa.”
Baca juga: Aksi 2025 Percepat Ekspor Produk Kreatif UMKM
Entrepreneur Hub Financial 2025 akan membekali peserta dengan pelatihan intensif mengenai penyusunan rencana bisnis, literasi keuangan, dan skema pembiayaan alternatif. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan pelaku UMKM yang bankable, siap ekspansi, dan berdaya saing tinggi.
Program ini menjadi model sinergi antara pemerintah, sektor perbankan, dunia usaha, dan akademisi. Dengan dukungan menyeluruh, program ini berpotensi mencetak wirausaha berkelanjutan dan memperkuat ekosistem kewirausahaan nasional secara menyeluruh.