Aksi 2025 Percepat Ekspor Produk Kreatif UMKM

Tangerang, 3 Juni 2025 –  Dua kementerian utama Indonesia, yakni Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (KemenKopUKM) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), resmi meluncurkan program Akselerasi Ekspor Kreasi Indonesia (AKSI) 2025. Inisiatif ini ditujukan untuk mempercepat ekspor produk-produk kreatif berbasis UMKM serta memperkuat fondasi ekonomi nasional melalui pendekatan diplomasi ekonomi kreatif.

Dalam acara peluncuran yang digelar di Jakarta, Menteri UMKM Maman Abdurrahman menyampaikan bahwa UMKM dan sektor ekonomi kreatif merupakan dua kekuatan utama ekonomi Indonesia yang mengusung semangat kemandirian dan inovasi.

“Produk kreatif Indonesia punya daya saing tinggi karena kekuatan budaya lokal. Tapi mereka tetap perlu dukungan menyeluruh agar bisa bersaing di pasar global,” tegas Maman.

Baca juga: Pasar Halal Indonesia BPJPH Fokus Ekspor Amerika Serikat

Melalui AKSI 2025, pemerintah menghadirkan kolaborasi strategis antar kementerian yang fokus pada kurasi jenama, peningkatan kapasitas ekspor, kemudahan akses pembiayaan, serta penguatan jejaring global. Penandatanganan nota kesepahaman antara KemenKopUKM dan Kemenparekraf menjadi tonggak penting dalam program ini.

Maman menambahkan, salah satu fokus utama adalah mendukung pelaku usaha mikro dan kecil untuk mulai menembus pasar ekspor dengan dukungan pelatihan, akses pasar, hingga penguatan ekosistem digital.

“Ekspor bisa dimulai dari skala kecil. Kami ingin menjadi fasilitator sekaligus penyemangat bagi para pelaku UMKM,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya diversifikasi pasar. Meskipun ekspor didorong, pasar domestik dengan lebih dari 250 juta penduduk juga harus dimanfaatkan secara optimal.

“Indonesia bisa jadi double gardan—produsen global sekaligus pasar domestik yang kuat,” tambahnya.

Salah satu inovasi penting dalam AKSI 2025 adalah mendorong penggunaan kekayaan intelektual sebagai jaminan kredit. Ini merupakan langkah konkret dalam mengakui nilai ekonomi dari ide dan kreativitas.

“Ide dan konsep harus dipandang sebagai aset ekonomi. Banyak karya besar, seperti karakter Minion, nilainya baru tampak setelah dikembangkan dan diterima pasar global. Indonesia harus mulai dari situ,” pungkas Menteri UMKM.

Baca juga: Kemenperin Dorong UMKM Makanan dan Minuman Naik Kelas

AKSI 2025 tidak berhenti pada seremoni peluncuran. Pemerintah telah menyiapkan peta jalan jangka panjang yang mencakup pelatihan berkelanjutan, sistem kurasi produk ekspor, hingga kolaborasi dengan diaspora Indonesia di luar negeri untuk menjadi agen promosi produk UMKM.

Dengan semangat kolaborasi lintas kementerian, program ini menargetkan bukan hanya peningkatan ekspor dalam jumlah, tetapi juga kualitas produk, daya saing jenama lokal, serta pengakuan terhadap kekuatan budaya Indonesia di panggung dunia.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img