Tangerang, 24 Mei 2025 – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan komitmen kuat pemerintah dalam menciptakan ekosistem kemitraan yang kondusif antara pengemudi ojek online, aplikator, dan pelaku UMKM. Hal ini disampaikan Menteri Maman saat beraudiensi dengan manajemen Maxim di Jakarta, Selasa (21/5).
Dalam pernyataannya, Menteri Maman menyoroti pentingnya menjaga stabilitas industri transportasi online sebagai bagian vital dari ekosistem digital UMKM. Menurutnya, keberlangsungan usaha para pelaku UMKM seperti penjual makanan, minuman, dan toko kelontong sangat bergantung pada layanan pengantaran ojek online.
Baca juga: Kemenperin Dorong IKM Terapkan Teknologi Industri 4.0
“Ekosistem digital kita jangan sampai terganggu hanya karena polemik tarif. Aplikator dan pengemudi saling membutuhkan. Tanpa salah satu, roda ekonomi digital tak akan berputar,” ujar Menteri Maman.
Terkait isu demonstrasi dari mitra pengemudi transportasi online, terutama soal potongan tarif 10 persen, Menteri UMKM mengajak seluruh pihak untuk menghindari polemik yang kontraproduktif. Ia menyarankan fleksibilitas sebagai kunci utama dalam menjaga keberlanjutan ekosistem digital.
“Kalau ada yang kurang berkenan dengan skema tarif di satu aplikator, bisa beralih ke platform lain yang lebih sesuai. Prinsipnya adalah fleksibilitas untuk semua,” katanya.
Menteri Maman juga menekankan bahwa setiap aplikator memiliki kebijakan tarif berbeda. Pengemudi yang menginginkan potongan 10 hingga 13 persen, misalnya, bisa memilih aplikasi seperti Maxim atau Indrive yang menawarkan skema lebih fleksibel.
Sebagai langkah strategis jangka panjang, Kementerian UMKM tengah mengusulkan pembentukan koperasi kemitraan untuk mitra ojek online di tiap aplikator. Koperasi ini diharapkan dapat menjadi wadah penguatan ekonomi kolektif, termasuk dalam pengadaan atribut kerja seperti jaket dan helm, serta layanan simpan pinjam.
Baca juga: Kemendag HIMKI Luncurkan IFEX 2026 di ICE BSD
“Koperasi adalah semangat usaha dari anggota untuk anggota. Ini sejalan dengan gagasan Koperasi Merah Putih yang sedang kami galakkan,” tambahnya.
Dengan langkah-langkah ini, Kementerian UMKM berharap dapat memperkuat sinergi antara pengemudi ojek online, aplikator, dan pelaku UMKM, demi pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan.