Tangerang, 23 Mei 2025 – Sebagai bentuk komitmen nyata dalam mendukung pertumbuhan Usaha Mikro dan Kecil (UMK), PT Brantas Abipraya (Persero), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor konstruksi, meluncurkan program unggulan bertajuk Abipraya UMK Naik Kelas. Program ini merupakan bagian dari inisiatif Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang sejalan dengan prinsip Sustainable Development Goals (SDGs).
Menurut Dian Sovana, Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya, program ini bertujuan memberdayakan UMK melalui pelatihan produk, manajemen keuangan, serta penyediaan peralatan usaha ramah lingkungan. “Program UMK Naik Kelas ini berkontribusi pada pengembangan UMK berkelanjutan dengan memberikan keterampilan praktis dan dukungan peningkatan kapasitas produksi secara mandiri,” ujarnya.
Baca juga: Program Entrepreneur Hub Dorong Wirausaha Muda Indonesia
Saat ini, terdapat enam UMK binaan yang tergabung dalam program tersebut, di antaranya:
- Hanenda Craft (kerajinan anyaman dari Yogyakarta dan Boyolali),
- Plasticplay (produk daur ulang sampah),
- Ecotouch Tunik (hasil daur ulang limbah tekstil),
- Garva Parfum (parfum lokal dari Malang),
- Finarco (produk difuser dari Bandung),
- Keripik Singkong (camilan dari Bandung).
Program ini menargetkan dalam lima tahun ke depan, para mitra binaan dapat meningkatkan kapasitas produksi, mengoptimalkan kinerja bisnis, mengakses pasar baru, dan melahirkan inovasi.
Sebagai upaya konkret mendukung UMK naik kelas, Brantas Abipraya juga meresmikan Gallery UMK & Craft Abipraya pada 1 Agustus 2024. Galeri ini menjadi etalase produk unggulan UMK, dari kerajinan tangan hingga makanan dan minuman yang bisa langsung dibeli oleh pengunjung.
Tidak berhenti di situ, BUMN ini juga memperkenalkan vending machine berisi produk UMK di berbagai titik strategis. “Inisiatif ini menghadirkan solusi pemasaran yang lebih modern dan mudah dijangkau, serta memperluas distribusi produk UMK,” tambah Dian Sovana.
Melalui berbagai inovasi ini, Brantas Abipraya menunjukkan peran aktif dalam meningkatkan produktivitas ekonomi dan inovasi teknologi pada sektor padat karya yang bernilai tambah tinggi.
Dengan langkah strategis dan kolaboratif ini, Brantas Abipraya tidak hanya mendorong UMK naik kelas, tetapi juga membantu mengurangi dampak perubahan iklim melalui pendekatan bisnis yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Baca juga: Kemenperin Dorong IKM Terapkan Teknologi Industri 4.0
Program Abipraya UMK Naik Kelas secara langsung mendukung beberapa tujuan SDGs, seperti penciptaan pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi (SDG 8), serta konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab (SDG 12). Dengan pendekatan padat karya dan berbasis inovasi, program ini menjadi salah satu contoh nyata kontribusi BUMN dalam pembangunan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.
Brantas Abipraya membuktikan bahwa sektor konstruksi pun bisa berperan besar dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya UMK, sebagai tulang punggung ekonomi nasional.