Tangerang, 21 Mei 2025 – Generasi Z tampil sebagai pemain baru dalam ekosistem UKM Indonesia. Lahir dalam era digital, Gen Z memiliki karakter khas: melek teknologi, kreatif, dan responsif terhadap isu sosial dan lingkungan. Semua ini menjadi fondasi kuat bagi munculnya UKM berbasis kreativitas di berbagai sektor.
Menurut data Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dalam kolaborasi riset dengan British Council, sekitar 30 persen pelaku usaha kreatif pemula di Indonesia berasal dari kelompok usia 18–24 tahun. Mereka hadir dengan ide-ide segar, berani bereksperimen, dan memanfaatkan teknologi digital sebagai alat utama pemasaran dan operasional UKM Berbasis Kreativitas.
Baca juga: Kiat Sukses UKM Kuliner Bertahan di Tengah Persaingan
Salah satu contohnya adalah Rafli (23), pendiri brand lokal “Kanvas”, yang memproduksi tas dan apparel dengan desain ilustratif serta pesan sosial. “Kami ingin konsumen bukan hanya membeli produk, tapi juga nilai dan cerita di baliknya,” kata Rafli.
Gen Z juga aktif menciptakan ekosistem digital lewat komunitas kreatif di media sosial seperti TikTok, Instagram, hingga Discord. Mereka lebih menyukai kolaborasi dibanding kompetisi, serta mengutamakan autentisitas dan interaksi langsung dengan pelanggan.
Kementerian Koperasi dan UKM kini menggandeng inkubator bisnis kampus dan platform digital untuk memperluas akses literasi kewirausahaan di kalangan Gen Z.
Baca Juga : Membangun Branding yang Kuat untuk UKM
Dengan mentalitas pembelajar dan semangat kolaboratif, Gen Z diprediksi menjadi tulang punggung UKM kreatif masa depan Indonesia. Generasi ini tumbuh dalam ekosistem digital yang dinamis, menjadikan mereka adaptif terhadap perubahan, cepat menguasai teknologi, dan terbiasa bekerja lintas disiplin. Dukungan terhadap ide-ide inovatif, kemauan untuk terus belajar, serta kemampuan membangun jejaring secara global menjadikan Gen Z aktor penting dalam transformasi UKM menuju ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan.
