Tangerang, 19 Mei 2025 – Di tengah era digitalisasi yang kian pesat, pemanfaatan media sosial terbukti menjadi strategi promosi efektif dan terjangkau, khususnya bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di sektor kuliner.
Hal ini diungkapkan oleh Dian Oktarizka Salasa, pemilik UMKM makanan Itaewon Chicken, saat menjadi narasumber, Selasa (13/5/2025). Menurutnya, media sosial bukan hanya alat hiburan, tetapi juga sarana promosi yang mampu membawa perubahan signifikan bagi usaha kecil.
Baca juga: Strategi Pemasaran Digital untuk UMKM
“Awalnya saya benar-benar asing dengan dunia pemasaran online. Tapi karena tekad untuk berkembang, saya belajar secara otodidak melalui artikel dan konten digital. Hasilnya sangat menggembirakan, omzet UMKM saya meningkat tajam,” ujar Dian.
Melalui platform seperti Instagram, Facebook, dan TikTok, Itaewon Chicken berhasil menarik perhatian konsumen tidak hanya dari Sungailiat, tetapi juga dari daerah lain. Promosi kreatif dan konsisten di media sosial membuat produk yang ditawarkan lebih dikenal luas dan mendatangkan pelanggan baru yang kemudian menjadi pelanggan tetap.
Baca juga: Transformasi Digital UMKM di Era Industri 4.0
Tak hanya Dian, pengalaman serupa juga dirasakan oleh Tama, pelaku UMKM cemilan Dapuk Sukma. Ia menegaskan bahwa kehadiran UMKM makanan di media sosial kini sudah menjadi kebutuhan utama.
“Media sosial memberi kemudahan luar biasa. Biaya promosi lebih murah dibanding media konvensional, dan jangkauannya sangat luas. Ini peluang besar yang harus dimanfaatkan UMKM,” jelas Tama.
Kedua pelaku usaha tersebut sepakat bahwa di era serba digital, strategi promosi melalui media sosial tidak bisa diabaikan. Selain meningkatkan brand awareness, juga mampu membangun interaksi langsung dengan pelanggan dan memperkuat kepercayaan terhadap produk lokal.
Pengalaman sukses ini menjadi inspirasi bagi pelaku UMKM lainnya agar lebih berani dan adaptif terhadap perubahan zaman, terutama dalam memanfaatkan teknologi digital untuk kemajuan usaha.
