Tangerang, 19 Mei 2025 – Sebagai bagian dari komitmennya untuk mendukung Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional (GESN), Le Minerale menggandeng Pijak Bumi dan Kivee dalam peluncuran koleksi fashion berbahan dasar botol plastik bekas. Kolaborasi ini merupakan upaya nyata Le Minerale dalam mengurangi dampak sampah plastik dan memberikan contoh bagaimana plastik PET bekas dapat diubah menjadi produk bernilai tinggi.
Irene Atmadja, Sustainability Manager Le Minerale, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk mendukung Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) No. 75 Tahun 2019. Peraturan tersebut menargetkan pengurangan sampah nasional sebesar 30 persen pada 2029. Melalui kolaborasi ini, Le Minerale ingin membuktikan bahwa plastik bekas, khususnya botol plastik, tidak hanya bisa didaur ulang menjadi barang fungsional, tetapi juga dapat digunakan dalam industri fashion yang modern dan stylish.
Baca juga: UMKM Roche Handcraft Daur Ulang Plastik Jadi Jam Tangan
“Le Minerale terus melakukan berbagai program sebagai implementasi nyata. Pada program kolaborasi kali ini, kami ingin menunjukkan bahwa plastik PET bernilai tinggi dan banyak diminati, salah satunya oleh industri fashion yang biasanya menggunakan bahan polyester, yang notabene berasal dari PET,” jelas Irene.
Dengan diluncurkannya koleksi produk fashion berbahan dasar botol plastik bekas ini, Le Minerale mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap pengelolaan sampah, khususnya plastik, yang dapat memiliki ‘kehidupan kedua’. Selain itu, mereka ingin menunjukkan bahwa produk daur ulang tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga dapat menghasilkan produk berkualitas dan bernilai ekonomis.
Baca juga: Minta Tapping Box Dimulai dari Usaha Besar, Bukan UMKM
Helen Bellina, Chief of Operations Kivee, menyatakan bahwa saat ini industri fashion tidak hanya berbicara mengenai gaya, tetapi juga dampaknya terhadap lingkungan. “Selain menggunakan kain daur ulang bahan PET, kami juga melibatkan para pengrajin wanita di Sumba untuk membuat motif sulaman. Produk-produk hasil kolaborasi ini adalah bukti bahwa kita bisa tetap keren sambil peduli lingkungan,” katanya.
Sementara itu, Vania Audrey, Co-Founder Pijak Bumi, menyambut baik kolaborasi ini. Mereka turut menampilkan sepatu kets yang terbuat dari 100% kain PET daur ulang pada bagian luar sepatu. “Melalui kolaborasi ini, kami berharap masyarakat semakin menyadari bahwa bahan daur ulang bisa diubah menjadi produk kreatif yang nyaman untuk digunakan sehari-hari,” tambahnya.
Produk fashion dari kolaborasi ini akan dirilis secara eksklusif dan terbatas. Koleksi pertama terdiri dari kemeja lengan pendek, kemeja lengan panjang, dan celana pendek. Selain itu, sepatu dari Pijak Bumi juga menjadi bagian dari koleksi ini, yang menampilkan desain berbahan PET daur ulang.
Melalui kolaborasi yang inovatif ini, Le Minerale berharap dapat mendorong kesadaran masyarakat mengenai pentingnya ekonomi sirkular dan pengelolaan sampah plastik, sekaligus memberi contoh bagaimana keberlanjutan dapat berjalan seiring dengan kreativitas dalam industri fashion.