Panasonic Tetap Beroperasi Normal di Indonesia

Tangerang, 15 Mei 2025 – Menyusul pemberitaan terkait pemutusan hubungan kerja (PHK) di Panasonic Holdings, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memastikan bahwa kabar tersebut tidak berdampak pada operasional Panasonic di Indonesia. Hal ini ditegaskan langsung oleh Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arief.

“PHK yang terjadi di Panasonic Holdings tidak berdampak pada operasional Panasonic di Indonesia. Bahkan, pabrik Panasonic di Indonesia saat ini menjadi basis ekspor ke lebih dari 80 negara,” jelas Febri, Senin (12/5) di Jakarta.

Baca juga: Pabrik Baru Daikin Tingkatkan Produksi AC Ditargetkan Ekspor

Menurut Febri, kondisi tersebut menunjukkan bahwa Indonesia masih menjadi salah satu pilar penting dalam rantai pasok global Panasonic, sekaligus mencerminkan daya saing tinggi industri elektronik nasional.

Meski demikian, ia mengakui bahwa utilisasi industri elektronik nasional mengalami penurunan menjadi 50,64 persen pada triwulan I tahun 2025, jauh di bawah angka sebelum pandemi Covid-19 yang mencapai 75,6 persen. Hal ini menjadi tantangan bagi pelaku industri untuk terus bertransformasi.

“Persaingan global semakin ketat. Industri elektronik Indonesia perlu terus melakukan transformasi teknologi, peningkatan produktivitas, dan efisiensi operasional,” tambahnya.

Untuk mengatasi kondisi ini, pemerintah menempuh sejumlah langkah strategis, seperti meningkatkan perlindungan pasar domestik dari produk impor dan menjaga serta menarik investasi baru di sektor elektronik. Salah satu strategi utama adalah penerapan kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) guna memperkuat daya saing lokal.

“Pasar dalam negeri Indonesia sangat besar, dan ini adalah salah satu keunggulan utama yang terus didorong oleh pemerintah,” ujar Febri.

Lebih lanjut, Asia Tenggara disebutnya menjadi kawasan penopang utama pertumbuhan ekonomi global, sehingga menjaga stabilitas industri dan meningkatkan daya saing menjadi prioritas utama.

Baca juga: Disperindagkop UKM Paser Fasilitasi Sertifikasi Halal

Sebagai langkah konkret, Kemenperin menggulirkan berbagai program seperti pemberian insentif industri, pelatihan tenaga kerja, dan pengembangan ekosistem manufaktur berbasis teknologi tinggi. Febri menutup pernyataannya dengan optimisme.

“Kami yakin, dengan kolaborasi erat antara pemerintah dan pelaku industri, sektor elektronik Indonesia akan terus tumbuh dan memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional,” tandasnya.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img