Tangerang, 13 Mei 2025 – Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Moraza menegaskan pentingnya peran kampus dalam pengembangan kewirausahaan, khususnya dalam konteks transformasi digital bagi para pengusaha UMKM. Pernyataan ini disampaikan saat membuka acara Entrepreneur Hub Terpadu Banyumas 2025: Entrepreneur Journey – Scalling Up, yang bekerja sama dengan Lazada, di Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Kamis (8/5).
“Dalam era digital seperti sekarang, seorang wirausahawan tidak hanya harus berani, tetapi juga harus bertransformasi secara digital. Kampus memiliki peranan penting dalam hal ini,” ujar Wamen Helvi di depan ratusan peserta dan wirausahawan muda.
Baca juga: UMKM Wajib Tahu Cara Mendag Dongkrak Pasar Ekspor
Wamen Helvi juga menyampaikan tiga hal penting yang harus diperhatikan dalam pengelolaan UMKM, yaitu pelatihan kewirausahaan, permodalan, dan perluasan pasar. Menurutnya, langkah-langkah ini sesuai dengan pesan Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya penguatan kelembagaan, fasilitasi inovasi teknologi, dan kemudahan pembiayaan bagi sektor UMKM.
“Untuk itu, kita harus berkolaborasi di segala aspek, termasuk mengoptimalkan teknologi, untuk mendorong UMKM berkembang lebih pesat,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wamen Helvi juga mengungkapkan potensi besar Kabupaten Banyumas dalam mendukung pengembangan kewirausahaan nasional, dengan sektor-sektor unggulan seperti kuliner, batik, kerajinan bambu, dan agrowisata. Namun, ia menegaskan bahwa yang terpenting bukan hanya potensi tersebut, tetapi bagaimana gerakan bersama dapat mengoptimalkan potensi itu untuk mengurangi ketimpangan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan.
“Kami ingin memotivasi wirausahawan muda, terutama mahasiswa, untuk tidak takut berwirausaha. Wirausaha bukanlah jalan cadangan, melainkan jalan utama untuk membangun Indonesia,” ujarnya.
Helvi juga menekankan empat kunci utama yang harus dimiliki oleh setiap wirausahawan untuk menjadi produktif, mandiri, dan berdaya saing, yaitu Loyalitas, Integritas, Disiplin, dan Inovasi, yang disingkat dengan LIDI.
Pada acara tersebut, juga dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian UMKM dan Universitas Jenderal Soedirman, yang bertujuan untuk menciptakan ekosistem kewirausahaan yang berkelanjutan melalui kerja sama di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Baca juga: Mendag Lepas Ekspor Tuna Senilai Rp18 Miliar ke UEA
Selain itu, Wamen Helvi berkesempatan berdialog dengan tiga wirausahawan lokal yang telah menunjukkan ketangguhan dan kreativitas dalam mengembangkan usaha mereka, yaitu Alfito Yuro Yudistiro (owner Tococo Indonesia), Muzakki Lazuardy (owner Okazakki Farm), dan Riene Mahardiani (owner ZEE Coll). Ketiganya telah memberikan dampak positif dan inspirasi di lingkungan masing-masing.
Acara ini juga dihadiri oleh Sekretaris Kementerian UMKM Arif Rahman Hakim, Deputi Bidang Kewirausahaan Kementerian UMKM Siti Azizah, Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono, serta berbagai stakeholder terkait.