Tangerang, 13 Mei 2025 – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso secara resmi melepas ekspor satu kontainer produk tuna beku jenis frozen yellowfin tuna loin ke Uni Emirat Arab (UEA) pada Jumat (9/2). Ekspor senilai USD 90 ribu atau setara Rp1,87 miliar ini diberangkatkan dari fasilitas PT Dempo Andalas Samudera di Padang, Sumatra Barat.
Dalam kegiatan tersebut, Mendag Budi didampingi oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi dan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Iqbal Shoffan Shofwan. Hadir pula Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi Ansharullah, investor Aruna Holding Avina Sugiarto, Chief Sustainability Officer & Co-Founder Aruna Indonesia Utari Octavianty, serta Direktur PT Dempo Andalas Samudera Robby Ferliansyah.
Baca juga: Ekspor Sarden Kaleng Jatim ke Afrika Raih Nilai Rp26 Miliar
Mendag Budi menyatakan bahwa kerja sama perdagangan internasional harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para pelaku usaha, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Salah satu peluang besar adalah melalui skema Indonesia–United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUAE–CEPA) yang memungkinkan penurunan tarif hingga 94% untuk produk ekspor Indonesia ke UEA.
“Kita sudah punya perjanjian dagang dengan UEA, maka perlu kita manfaatkan sebaik-baiknya. Ini peluang besar yang tidak boleh disia-siakan,” ujar Mendag Budi dalam sambutannya.
Ia juga menambahkan bahwa Indonesia tengah menyelesaikan CEPA dengan Uni Eropa dan Tunisia, membuka akses pasar yang lebih luas bagi produk-produk dalam negeri.
Gubernur Mahyeldi mengapresiasi dukungan Kemendag melalui Export Coaching Program, yang telah mencetak 60 eksportir baru dari Sumatra Barat. Ia berharap agar pelaku usaha lokal diberikan akses informasi dan dukungan untuk mengikuti pameran dagang, baik di dalam maupun luar negeri.
Sementara itu, Utari Octavianty dari Aruna Indonesia menegaskan pentingnya menjaga semangat industri perikanan di tengah tantangan global. Ia mengungkapkan bahwa ekspor tuna ke UEA merupakan hasil kerja keras nelayan, pekerja, dan seluruh ekosistem perikanan di Bungus, Sumatra Barat.
Baca juga: Klinik Ekspor Bea Cukai Bantu UMKM Tembus Pasar Dunia
“Ekspor ini menjadi simbol bahwa nelayan kita tidak hanya bisa menangkap ikan, tapi juga mampu menembus pasar internasional,” kata Utari.
Ekspor tuna beku ke UEA ini menjadi bukti nyata bahwa potensi laut Indonesia mampu bersaing di pasar global. Dukungan pemerintah pusat, kerja sama internasional, serta peran aktif pelaku usaha lokal menjadi kunci sukses keberlanjutan ekspor komoditas unggulan nasional.