Tangerang, 08 Mei 2025 – PT Minaqu Indonesia mencatat sejarah baru dengan melaksanakan ekspor perdana produk sekam bakar ke Belanda. Sebanyak 8.925 kilogram sekam bakar diberangkatkan dari Kota Bogor, Jawa Barat, dalam sebuah langkah strategis untuk mengubah limbah pertanian menjadi komoditas ekspor bernilai tinggi.
Pengiriman ini tidak hanya menjadi tonggak penting bagi perusahaan, tetapi juga menunjukkan bahwa produk lokal Indonesia memiliki potensi besar di pasar global, bahkan dari bahan yang selama ini dianggap limbah.
Baca juga: Fakta Industri Indonesia Bukan Deindustrialisasi
Produk sekam bakar ini merupakan hasil olahan dari kulit padi yang dibakar, dan kini dimanfaatkan secara luas sebagai media tanam dan bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. Keberhasilan PT Minaqu Indonesia dalam mengekspor produk ini menunjukkan inovasi dan kreativitas pelaku usaha nasional dalam menggali potensi lokal.
Bea Cukai Bogor turut mengawal proses ekspor ini sebagai bagian dari perannya sebagai trade facilitator. Kepala Kantor Bea Cukai Bogor, Budi Harjanto, menegaskan dukungannya terhadap pelaku usaha lokal. “Produk yang sebelumnya dianggap limbah kini menjadi komoditas ekspor unggulan. Ini membuktikan pentingnya pengelolaan dan inovasi. Kami terus mendampingi pelaku usaha agar bisa bersaing di pasar internasional,” ujarnya.
Acara pelepasan ekspor ini juga dihadiri oleh Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti, yang menyampaikan apresiasinya terhadap capaian PT Minaqu Indonesia. “Meskipun kondisi ekonomi global penuh tantangan, pelaku usaha kita tetap menunjukkan produktivitas tinggi. Belanda sebagai mitra dagang utama Indonesia membuka peluang besar untuk komoditas baru seperti ini,” tuturnya.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha, termasuk peran Kementerian Perdagangan, Pemerintah Daerah, Badan Karantina, serta Bea Cukai, dalam mendukung kelancaran ekspor nasional.
Baca juga: Home Credit Dukung UMKM Lewat Modal Usaha
Langkah ekspor ini juga menegaskan posisi PT Minaqu Indonesia sebagai pelopor dalam diversifikasi produk ekspor. Perusahaan yang sebelumnya dikenal sebagai eksportir tanaman hias kini sukses memperluas pasarnya dengan produk pertanian berkelanjutan.
Diharapkan, ekspor sekam bakar ini bisa menjadi inspirasi bagi UMKM dan pelaku usaha lainnya untuk mulai melirik potensi bahan lokal yang belum tergarap. Dengan pengelolaan yang inovatif dan dukungan pemerintah, limbah pun bisa menjadi ladang bisnis yang menguntungkan sekaligus berkontribusi bagi ekonomi nasional.
