Transformasi KUR ke Digital, Peluang Emas Bagi UMKM di Era Teknologi

Tangerang 07 Mei 2025 – Pemerintah terus mendorong transformasi digital dalam proses pengajuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) guna mempercepat dan menyederhanakan akses pembiayaan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Di tahun 2025 ini, kolaborasi antara pemerintah dan lembaga keuangan semakin erat untuk menghadirkan sistem pengajuan KUR berbasis digital yang efisien, cepat, dan ramah pengguna.

Transformasi digitalisasi KUR tidak hanya mempercepat proses pengajuan dan pencairan dana, tetapi juga membantu meminimalkan hambatan yang selama ini menjadi keluhan utama pelaku UMKM, seperti birokrasi berbelit dan akses informasi terbatas. Dengan sistem digital, calon debitur kini dapat mengakses layanan KUR dari mana saja, tanpa harus datang langsung ke kantor bank atau lembaga penyalur.

Baca juga: Mahasiswa S-2 UAD Edukasi Warga Sorosutan tentang Digitalisasi untuk UMKM

Apa Itu KUR dan Mengapa Digitalisasi Penting?

Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah program pembiayaan yang disalurkan oleh pemerintah melalui lembaga keuangan, dengan pola penjaminan, sebagai bentuk dukungan bagi UMKM. Tujuannya adalah memperkuat permodalan dalam rangka pengembangan sektor riil dan pemberdayaan ekonomi rakyat.

Transformasi digital sangat penting karena dunia usaha kini bergerak ke arah otomatisasi dan efisiensi. UMKM dituntut tidak hanya melek teknologi, tetapi juga aktif dalam menerapkan digital marketing dan teknologi mutakhir seperti Artificial Intelligence (AI) untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing.

Baca juga: UMKM Trenggalek Manfaatkan Festival Kementerian

Manfaat dan Tantangan Digitalisasi bagi UMKM

Berdasarkan data dari Kemenko Perekonomian dan survei CORE, sekitar 70% pelaku UMKM yang tergabung dalam ekosistem digital mengalami kenaikan pendapatan hingga 30%. Ini menunjukkan bahwa digitalisasi memberikan dampak nyata dalam pertumbuhan usaha, termasuk dalam hal permodalan melalui program KUR.

Namun, transformasi ini juga dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti rendahnya literasi digital, keterbatasan infrastruktur internet di daerah terpencil, hingga keterbatasan modal. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah mendorong pelatihan digital, kolaborasi dengan komunitas lokal, serta penerapan pendekatan hybrid (gabungan online dan offline) agar UMKM tetap bisa berkembang.

Langkah Menuju UMKM Go Digital

Pelaku UMKM diharapkan terus meningkatkan pengetahuan tentang digital marketing dan aktif menggunakan media sosial sebagai alat pemasaran. Dengan pemanfaatan teknologi yang tepat, KUR digital 2025 dapat menjadi solusi strategis dalam memperluas pasar, meningkatkan omzet, dan memperkuat posisi UMKM di era ekonomi digital.

Transformasi ini bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan yang harus segera diadopsi agar UMKM Indonesia mampu bersaing di pasar nasional bahkan global.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img