Tangerang, 05 Mei 2025 – Di tengah pesatnya pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia, Asosiasi Logistik Digital Economy Indonesia (ALDEI) bersama pemerintah dan perguruan tinggi mendorong transformasi industri logistik nasional melalui kolaborasi lintas sektor, pemanfaatan teknologi, regulasi suportif, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Dalam acara ALDEI Meet Up Season 1 dan halal bihalal yang diselenggarakan di Hotel Sofyan, Tebet, Jakarta, Minggu (4/5/2025), Ketua Umum ALDEI Imam Sedayu Pusponegoro menegaskan bahwa kolaborasi dan adopsi teknologi digital merupakan kunci utama menciptakan industri logistik yang berdaya saing di tengah tantangan era digitalisasi.
Baca juga: PPh 0,5% Diperpanjang, Sribu Dorong UMKM Masuk Pasar Digital
“Industri logistik Indonesia harus bertransformasi agar mampu bersaing dan mendukung pertumbuhan ekonomi digital yang semakin cepat. Kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan akademisi sangat diperlukan,” ujar Imam.
Acara ini juga menghadirkan sejumlah tokoh penting dalam sesi talkshow, termasuk Dewan Penasihat ALDEI, Dr. Nofrisel, yang menekankan pentingnya integrasi dan kolaborasi dalam industri logistik agar tidak terfragmentasi.
Sesi diskusi regulasi turut diisi oleh Direktur Perdagangan PMSE Kementerian Perdagangan Rifan Ardianto, serta perwakilan dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), seperti Hudy Setyatmoko dan Dany Suwardany. Mereka menyampaikan pentingnya harmonisasi regulasi antara sektor logistik dan perdagangan digital guna menciptakan ekosistem usaha yang sehat dan berkelanjutan.
Baca juga: Harga Ayam Merosot, Peternak Jawa Tengah Dapat Keuntungan dari Kemitraan dengan Charoen Pokphand
Sebagai langkah konkret, Kementerian Komdigi dalam waktu dekat akan menerbitkan Peraturan Menteri terkait Pos Komersial, yang bertujuan mengatasi inefisiensi dan isu persaingan tidak sehat di sektor pos dan kurir.
Selain itu, ALDEI saat ini juga terlibat aktif dalam penyusunan Rancangan SNI Pergudangan Fulfillment bersama Kementerian Perdagangan. Standar ini diharapkan menjadi acuan kualitas dalam layanan logistik untuk mendukung perdagangan digital.
Dukungan terhadap peningkatan kualitas SDM juga dilakukan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara ALDEI dan dua perguruan tinggi, yakni Universitas Logistik dan Bisnis Indonesia (ULBI) serta Universitas Dian Nusantara. Langkah ini menjadi bagian penting dari upaya mencetak tenaga kerja logistik yang kompeten dan siap menghadapi tantangan industri masa depan.
Dengan berbagai inisiatif tersebut, ALDEI bersama pemerintah dan akademisi terus berkomitmen mendorong modernisasi industri logistik nasional agar semakin adaptif, efisien, dan kompetitif di era digital.