Tangerang, 05 April 2025 – Pemerintah Finlandia telah mengambil langkah besar dalam transisi energi dengan menutup pembangkit listrik dan pemanas berbahan bakar batu bara terakhir di negara tersebut. Langkah ini diambil oleh perusahaan energi Helen, yang diharapkan dapat mengurangi emisi karbon dan mengakhiri lonjakan biaya energi yang sebelumnya membebani pelanggan.
CEO Helen, Olli Sirkka, menjelaskan bahwa kapasitas produksi listrik dan pemanas terbarukan di Finlandia, seperti tenaga angin dan tenaga surya, telah mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini menyebabkan penurunan signifikan dalam penggunaan batu bara di negara tersebut. Sirkka juga menekankan bahwa meskipun pembangkit listrik batu bara terakhir telah dihentikan, masih ada kemungkinan batu bara digunakan dalam situasi krisis. Namun, dengan ditutupnya pembangkit listrik batu bara terakhir ini, Finlandia kini menjadi negara yang sepenuhnya beralih ke energi terbarukan.
Baca juga: Pajak Digital: Solusi untuk UMKM atau Ancaman bagi Keberlanjutan Bisnis?
Pembangkit listrik yang dihentikan tersebut, yakni Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Salmisaari, sebelumnya menghasilkan listrik sebesar 175 Megawatt (MW) dan 300 MW panas. Untuk menggantikan kapasitas produksi yang hilang, Helen akan memanfaatkan energi dari sumber terbarukan, seperti panas buang, pompa panas, serta biomassa seperti pelet dan serpihan kayu. Ke depan, perusahaan berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon secara signifikan dan menargetkan pengurangan emisi hingga mencapai 5% dari tingkat emisi tahun 1990 pada tahun 2030.
Penutupan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara terakhir ini diharapkan dapat mendukung pencapaian target pemerintah Finlandia untuk mengurangi emisi karbon dan meningkatkan penggunaan energi bersih. Menurut Sirkka, meskipun transisi ke energi terbarukan memerlukan biaya yang cukup besar, langkah ini merupakan keputusan yang bernilai untuk masa depan yang lebih ramah lingkungan.
Baca juga: Sukses Usaha Jimbe Bali: Dari Pinjaman KUR BRI ke Pasar Internasional
Berdasarkan laporan dari pemerintah, transisi ini tidak hanya berdampak pada penurunan emisi, tetapi juga pada penghematan biaya energi bagi pelanggan. Finlandia tercatat memiliki biaya listrik terendah ketiga di Eropa, setelah Swedia dan Norwegia, dan harga rata-rata pemanas distrik diperkirakan akan turun sebesar 5,8% pada tahun ini.
Dengan langkah ini, Finlandia membuktikan komitmennya dalam menjalani transisi energi hijau, sekaligus memperlihatkan bahwa perubahan ke arah energi terbarukan tidak hanya berdampak positif bagi lingkungan, tetapi juga dapat membawa keuntungan ekonomi jangka panjang bagi masyarakat dan industri.