Tangerang, 25 Maret 2025 – Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri menegaskan pentingnya informasi pasar ekspor dan promosi dalam meningkatkan daya saing produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Menurutnya, pelaku UMKM dapat memanfaatkan platform Inaexport dan berkomunikasi dengan Perwakilan Perdagangan (Perwadag) di luar negeri untuk mendapatkan informasi pasar ekspor yang lebih akurat dan strategis.
Dalam kunjungannya ke Homeware Internasional Indonesia (HII) di Yogyakarta, Wamendag Roro yang didampingi oleh Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kemendag, Ari Satria, serta Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY, Yuna Pancawati, menekankan bahwa Kementerian Perdagangan (Kemendag) siap membantu UMKM merambah pasar global.
Baca juga: Industri Kelapa Terancam Ini Kebijakan Strategis Kemenperin
“Kami telah merangkum informasi ekspor dalam www.inaexport.id, yang mencakup persyaratan masuk pasar, tren produk, preferensi konsumen, daftar importir, serta berbagai informasi penting lainnya. Selain itu, UMKM juga dapat langsung berkomunikasi dengan perwadag untuk memperoleh data yang lebih spesifik,” jelas Wamendag Roro.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa Kemendag memiliki program ‘UMKM BISA Ekspor’ yang berfokus pada Berani Inovasi, Siap Adaptasi. Program ini terdiri dari empat pilar utama:
-
Pengembangan kapasitas pelaku usaha, termasuk pelatihan ekspor dan digitalisasi bisnis.
-
Peningkatan daya saing produk ekspor, seperti adaptasi desain dan sertifikasi.
-
Penyediaan informasi pasar, baik melalui riset maupun komunikasi langsung dengan perwadag.
-
Promosi ekspor, seperti pameran internasional dan business matching.
Pelepasan Ekspor Gula Semut Kelapa ke Malaysia dan Kanada
Pada hari yang sama, Wamendag Roro menghadiri pelepasan ekspor gula semut kelapa yang diproduksi oleh Koperasi Primer Nira Lestari Golden di Kabupaten Kulon Progo. Sebanyak 2 ton gula semut dikirim ke Malaysia dan 20 ton ke Kanada, dengan total nilai transaksi mencapai Rp1,1 miliar.
Dalam acara yang juga dihadiri oleh Wakil Menteri Pertanian Soedaryono serta Wakil Bupati Kulon Progo Ambar Purwoko, Wamendag Roro menyampaikan bahwa gula semut Indonesia memiliki kualitas unggul dan mampu bersaing di pasar ekspor global.
“Kami mengapresiasi Koperasi Nira Lestari yang tetap mempertahankan ekspornya di tengah tantangan ekonomi global dan proteksionisme perdagangan. Kualitas produk gula semut yang memenuhi standar internasional membuktikan bahwa UMKM Indonesia bisa mendunia,” kata Wamendag Roro.
Ia berharap ekspor ini menjadi momentum bagi pelaku UMKM lain untuk memperluas pasar dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Indonesia Catat Surplus Neraca Perdagangan Selama 58 Bulan Berturut-turut
Menurut data terbaru dari Kemendag, pada Februari 2025 Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan sebesar USD 3,12 miliar. Ini menandai surplus perdagangan selama 58 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
Baca juga: ExportHub.id Kolaborasi dengan BI Malang Dorong Ekspor UMKM
Surplus ini didorong oleh sektor nonmigas dengan nilai USD 4,84 miliar, sementara sektor migas masih mengalami defisit USD 1,72 miliar. Beberapa mitra dagang utama yang berkontribusi terhadap surplus ini adalah:
-
Amerika Serikat: USD 1,57 miliar
-
India: USD 1,27 miliar
-
Filipina: USD 0,75 miliar
-
Vietnam: USD 0,50 miliar
-
Malaysia: USD 0,49 miliar
Dengan tren positif ini, Wamendag Roro optimistis bahwa dukungan terhadap UMKM dalam meningkatkan ekspor dapat semakin memperkuat daya saing Indonesia di pasar global.