Peringati Hari Hutan Sedunia dengan Pameran dan Lokakarya Lingkungan

Tangerang, 24 Maret 2025 – Dalam rangka memperingati Hari Hutan Sedunia yang jatuh pada 21 Maret, Global Environment Facility Small Grants Programme (GEF SGP) Indonesia bekerja sama dengan National Geographic Indonesia menggelar rangkaian kegiatan bertajuk Tradisi untuk Lingkungan: Melestarikan Lingkungan melalui Peran Kearifan Lokal. Acara yang berlangsung pada Jumat, 21 Maret 2025, di Creative Hall, Mbloc Space, Jakarta, berhasil menarik perhatian berbagai kalangan untuk bersama-sama menjaga kelestarian lingkungan melalui penguatan peran kearifan lokal.

Baca juga: Pemerintah Luncurkan Satgas Transisi Energi Hijau untuk Percepatan Ekonomi

Rangkaian Acara yang Menarik dan Edukatif

Kegiatan hari hutan sedunia Tradisi untuk Lingkungan ini menyajikan berbagai acara yang mengedukasi sekaligus menghibur. Dimulai dengan pameran foto bertema hutan yang memukau, acara ini juga menghadirkan berbagai lokakarya yang bermanfaat, seperti lokakarya fotografi, kreasi pangan lokal dan hutan, serta bisnis hijau dan lestari. Salah satu acara yang menarik adalah penukaran pakaian bekas dengan pakaian hasil daur ulang, yang mengedepankan konsep daur ulang untuk mendukung keberlanjutan lingkungan.

Acara ini juga menampilkan film panjang berjudul Harmoni, yang mengangkat pentingnya keseimbangan antara manusia dan alam. Puncak acara adalah gelar wicara (talkshow) bersama pakar-pakar lingkungan, yang membahas kearifan lokal masyarakat adat di Indonesia dalam menjaga kelestarian lingkungan. Para pakar ini berbagi pengetahuan dan pengalaman terkait praktik-praktik tradisional yang efektif dalam mengatasi berbagai isu lingkungan seperti deforestasi, polusi plastik, dan perubahan iklim.

Baca juga: KirimAja Hadir di Webinar UMKM 4.0, Solusi Logistik Digital untuk UMKM

Menggali Kearifan Lokal sebagai Solusi Lingkungan

Indonesia, dengan keanekaragaman hayati dan budaya yang sangat tinggi, memiliki banyak sekali kekayaan pengetahuan tradisional yang dapat menjadi solusi untuk masalah lingkungan. Sistem tradisi seperti subak di Bali, sasi di Maluku, dan hutan larangan di Kalimantan, adalah contoh konkret bagaimana kearifan lokal dapat berperan dalam menjaga kelestarian alam.

Kearifan lokal ini sudah terbukti efektif dalam mengatur penggunaan sumber daya alam secara bijak dan berkelanjutan. “Kearifan lokal bukan hanya warisan budaya, tetapi juga solusi nyata untuk masalah lingkungan global. Melalui acara ini, kami ingin menunjukkan bahwa masa depan keberlanjutan bisa dimulai dari akar budaya kita sendiri,” ujar Sidi Rana Menggala, Koordinator Nasional GEF SGP Indonesia.

Meningkatkan Kesadaran Lingkungan untuk Generasi Mendatang

Acara Tradisi untuk Lingkungan diharapkan dapat memberikan inspirasi kepada pemangku kebijakan, pelaku bisnis, dan masyarakat umum untuk mengadopsi prinsip-prinsip keberlanjutan yang ramah lingkungan. Melalui pengenalan terhadap kearifan lokal dan penguatan peran budaya dalam menjaga alam, GEF SGP Indonesia dan National Geographic berharap dapat membangun kesadaran bersama untuk melestarikan hutan dan lingkungan di Indonesia.

Dengan acara ini, diharapkan semakin banyak pihak yang menyadari pentingnya kearifan lokal dalam menjaga keseimbangan alam dan turut serta dalam melestarikan lingkungan demi masa depan yang lebih baik.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img