Tangerang, 24 Maret 2025 – Wakil Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Wamen UMKM) Helvi Moraza menegaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukan hanya bertujuan meningkatkan kesejahteraan gizi masyarakat, tetapi juga menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi, khususnya bagi sektor UMKM.
Dalam sambutan virtual pada webinar “Perluasan Keterlibatan UMKM dalam Program MBG”, Kamis (20/3), Wamen Helvi mengungkapkan, program MBG mengalokasikan anggaran sebesar Rp171 triliun, menyasar 82,9 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia. Program ini membuka peluang besar bagi UMKM lokal untuk berkembang.
Baca juga: Ariawan Santoso dan Perjalanan Bisnis Batik Berkelas Dunia
“Saat ini sudah terdapat 726 Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di 38 provinsi, melibatkan lebih dari 1.500 UMKM sebagai pemasok bahan baku,” ujar Helvi. Ia menambahkan, target pengembangan mencapai 32.000 dapur SPPG pada 2025, yang otomatis akan meningkatkan keterlibatan UMKM.
Perputaran ekonomi dalam program MBG sangat signifikan. Satu dapur SPPG memproduksi 3.000 porsi makanan per hari, menghasilkan perputaran dana sekitar Rp30 juta per hari atau Rp600 juta per bulan.
Untuk memastikan partisipasi optimal UMKM, pemerintah menyiapkan langkah strategis, mulai dari kemudahan akses pembiayaan, business matching antara UMKM, petani, platform digital, hingga fasilitasi legalitas seperti pendaftaran Nomor Induk Berusaha (NIB).
Tak hanya itu, Helvi menekankan pentingnya UMKM sebagai bagian dari ekosistem swasembada pangan nasional. Pemerintah memberikan pendampingan mulai dari modal usaha, legalitas, hingga pemasaran, agar UMKM dapat bersaing secara profesional.
Direktur Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat Badan Gizi Nasional, Tengku Syahdana, menambahkan bahwa program MBG tidak hanya meningkatkan gizi masyarakat, tetapi juga membantu pemerataan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.
Baca juga: Mengoptimalkan Digitalisasi UMKM untuk Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
“Setiap dapur SPPG memerlukan 35-50 tenaga kerja, dari koki, pencuci piring, hingga operasional lainnya. Ini membuka peluang kerja bagi masyarakat, termasuk ibu-ibu rumah tangga yang sebelumnya tidak bekerja,” jelas Tengku.
Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, UMKM, dan masyarakat, Program Makan Bergizi Gratis diharapkan membawa dampak nyata bagi ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi nasional.