Tangerang, 24 Maret 2025 – Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) terkait Pengembangan Produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Kreatif. Penandatanganan dilakukan langsung oleh Menteri Perdagangan Budi Santoso dan Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya di Jakarta pada Minggu (23/3).
Kesepakatan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat pertumbuhan sektor ekonomi kreatif di Indonesia. Ruang lingkup MoU meliputi pengembangan produk kreatif, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, fasilitasi pemasaran, perlindungan serta komersialisasi kekayaan intelektual produk kreatif, hingga penguatan ekosistem bisnis kreatif.
Baca juga: Makan Bergizi Gratis Dorong Omzet dan Lapangan Kerja UMKM
Menteri Perdagangan Budi Santoso menegaskan, kolaborasi ini bertujuan meningkatkan nilai tambah UMKM kreatif Indonesia agar mampu bersaing di pasar domestik maupun global. “Kemendag bersama Kemenparekraf berkomitmen mendorong UMKM kreatif menjadi entitas yang tangguh, inovatif, dan kompetitif. Ini adalah langkah nyata meningkatkan kontribusi ekonomi kreatif terhadap perekonomian nasional,” jelas Budi Santoso.
Pada 2024, sektor ekonomi kreatif telah memberikan kontribusi signifikan, menyumbang sekitar Rp1,53 triliun terhadap PDB nasional dan mencatat nilai ekspor mencapai USD 25,10 miliar. Empat subsektor utama, yakni fesyen, kriya, kuliner, dan penerbitan, menjadi penyumbang terbesar ekspor kreatif.
Lebih lanjut, Kemendag mengintegrasikan pengembangan produk kreatif melalui Program UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi (BISA) Ekspor. Program ini memfasilitasi UMKM untuk mengikuti pitching bisnis serta business matching dengan buyer dari 33 negara. Pada Januari—Februari 2025, telah tercatat 146 kegiatan business matching dengan total transaksi mencapai USD 8,77 juta.
Baca juga: Membangun Masa Depan dengan Properti Ramah Lingkungan
Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya menambahkan, pihaknya akan terus memperkuat ekosistem ekonomi kreatif dengan pendekatan Hexahelix, melibatkan pemerintah, dunia usaha, akademisi, masyarakat, media massa, serta regulasi. “Kolaborasi ini menjadi langkah konkret untuk memperluas akses pasar produk kreatif Indonesia, menjawab tantangan global dengan strategi holistik,” ujar Menteri Riefky.
Turut hadir dalam acara ini, Kepala BSSN Letjen TNI (Purn.) Nugroho Sulistyo Budi, Sekretaris Jenderal Kemendag Isy Karim, dan Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Fajarini Puntodewi.