Ekspor Kelapa Meningkat, Industri Dalam Negeri Kekurangan Bahan Baku

Tangerang, 24 Maret 2025 – Kelangkaan kelapa bulat semakin terasa di berbagai daerah Indonesia, yang berimbas pada lonjakan harga dan kesulitan bagi industri dalam negeri dalam memperoleh bahan baku. Ironisnya, meski pemerintah tengah mendorong peningkatan industri lokal, justru kesulitan bahan baku ini semakin nyata, sementara ekspor kelapa bulat malah meningkat tajam.

Menurut Eliza Mardian, pengamat pertanian dari Cor Indonesia, pada tahun 2024, jumlah ekspor kelapa bulat diprediksi hampir dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Fenomena ini dipicu oleh harga ekspor yang lebih menarik dibandingkan harga di pasar domestik, sehingga banyak petani dan produsen lebih memilih untuk mengekspor kelapa bulat mereka ke luar negeri. Saat ini, Indonesia menjadi eksportir kelapa bulat terbesar ketiga di dunia, dengan negara tujuan utama ekspor seperti Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

Baca juga: Pemerintah Luncurkan Satgas Transisi Energi Hijau untuk Percepatan Ekonomi

Kondisi ini tentu saja menimbulkan kekhawatiran, terutama bagi industri kelapa dalam negeri yang sangat bergantung pada pasokan kelapa bulat. Eliza Mardian menyarankan agar pemerintah menaikkan bea keluar kelapa bulat untuk menahan lonjakan ekspor yang berisiko mengganggu hilirisasi industri kelapa domestik. Dengan langkah tersebut, diharapkan ketersediaan bahan baku untuk industri lokal bisa tetap terjaga dan harga domestik dapat lebih terkontrol.

Selain masalah ekspor, kelangkaan kelapa bulat juga dipengaruhi oleh sejumlah faktor lain. Salah satunya adalah dampak perubahan iklim, terutama fenomena El Nino, yang memengaruhi hasil panen kelapa. Di samping itu, metode budidaya yang masih menggunakan cara konvensional dan keterbatasan modal juga menjadi kendala dalam produksi kelapa di tanah air.

Baca juga: Peringati Hari Hutan Sedunia dengan Pameran dan Lokakarya Lingkungan

Kelangkaan ini dirasakan hingga ke tingkat pedagang kecil. Nurlaa, salah seorang pedagang kelapa di Pasar Senen, Jakarta, mengungkapkan bahwa harga kelapa terus meroket karena pasokan yang semakin terbatas. Kelapa dari Sumatera yang seharusnya dipasok ke Jawa malah banyak diekspor ke Malaysia, sehingga membuat harga terus naik. Ia mengkhawatirkan, jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut, tidak hanya harga kelapa yang akan terus melonjak, tetapi juga akan ada ancaman bagi keberlanjutan industri kelapa dalam negeri.

Pemerintah dan para pemangku kepentingan di sektor pertanian harus segera mencari solusi agar kelangkaan ini tidak semakin memperburuk kondisi industri kelapa dalam negeri. Melalui kebijakan yang tepat dan dukungan terhadap pengembangan teknologi pertanian, diharapkan sektor kelapa Indonesia bisa terus berkembang dan memenuhi kebutuhan domestik sekaligus mempertahankan posisi sebagai eksportir utama di pasar global.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img