Tangerang, 13 Maret 2025 – Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia telah mengumumkan kerjasama strategis dengan sejumlah perguruan tinggi untuk meningkatkan pendidikan vokasi berbasis praktik. Tujuan utama dari kolaborasi ini adalah untuk menyelaraskan dunia akademik dengan kebutuhan sektor UMKM, mendukung digitalisasi, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor UMKM.
Kesepakatan ini merupakan bagian dari upaya Kementerian UMKM untuk mendukung target nasional yang telah dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Dengan fokus pada pendidikan vokasi, kementerian berharap dapat menghasilkan tenaga kerja yang tidak hanya memiliki pengetahuan akademik, tetapi juga keterampilan kewirausahaan dan kemampuan untuk memanfaatkan teknologi digital. Kerja sama ini diharapkan mampu melahirkan generasi muda yang siap bersaing di dunia industri, terutama dalam sektor UMKM yang terus berkembang.
Baca juga: Pentingnya Sertifikasi Halal pada Produk Fashion
Perguruan Tinggi yang Terlibat dalam Kerja Sama
Sejumlah perguruan tinggi yang terlibat dalam inisiatif ini antara lain Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro 1957 (IBI Kosgoro 1957), Universitas Insan Cita Indonesia (UICI), Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), serta Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN-KAHMI). Melalui kerja sama ini, Kementerian UMKM berharap dapat mendorong tumbuhnya wirausahawan muda yang inovatif dan memiliki kemampuan untuk mendukung pertumbuhan sektor UMKM.
Pernyataan Sekretaris Kementerian UMKM
Sekretaris Kementerian UMKM, Arif Rahman Hakim, menekankan pentingnya peran institusi pendidikan dalam membangun generasi muda yang kompeten secara akademik, berjiwa wirausaha, serta memahami perkembangan teknologi dan digitalisasi. Ia juga menyatakan bahwa pendidikan vokasi berbasis praktik akan menghubungkan dunia akademik dengan dunia usaha secara lebih erat.
Baca juga: Cara Meningkatkan Daya Saing Produk dengan Sertifikasi Halal
“Institusi pendidikan harus berperan strategis dalam membangun generasi muda yang siap berwirausaha dan memahami perkembangan teknologi serta digitalisasi. Ini penting agar mereka dapat berkontribusi pada pengembangan UMKM, perluasan digitalisasi, dan peningkatan kapasitas SDM,” ujar Arif Rahman Hakim.
Manfaat Kerja Sama bagi Mahasiswa dan UMKM
Kolaborasi ini tidak hanya memberikan manfaat bagi perguruan tinggi, tetapi juga membuka peluang besar bagi UMKM untuk memperoleh tenaga kerja yang lebih kompeten dan inovatif. Dengan adanya program ini, mahasiswa dapat terlibat langsung dalam dunia usaha melalui magang, riset, dan pendampingan pelaku UMKM untuk mengatasi berbagai tantangan bisnis.
Selain itu, UMKM juga dapat mengakses pengetahuan terbaru dan memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan daya saing mereka. Digitalisasi menjadi aspek yang sangat krusial dalam mengembangkan UMKM agar dapat bersaing di pasar global yang semakin kompetitif.
Peningkatan Kapasitas UMKM Melalui PLUT
Untuk mendukung perkembangan UMKM, pemerintah juga menyediakan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) yang tersebar di lebih dari 100 lokasi di Indonesia. Arif Rahman Hakim menambahkan bahwa mahasiswa dapat memanfaatkan fasilitas ini untuk mengembangkan wawasan bisnis sekaligus membantu UMKM meningkatkan kapasitasnya. Mahasiswa dapat berperan sebagai konsultan untuk UMKM melalui tugas akhir mereka, serta belajar langsung dari pengalaman lapangan.
Dukungan Kebijakan Pemerintah untuk UMKM
Arif juga menyoroti pentingnya pengawalan kebijakan mengenai alokasi belanja produk dalam negeri yang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 2021. Kebijakan ini bertujuan untuk mengalokasikan 40 persen belanja pemerintah untuk produk UMKM, yang diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan sektor UMKM di dalam negeri.