Tangerang, 12 Maret 2025 – Konsep pembangunan ruko komersial dengan prinsip keberlanjutan atau green development kini masih jarang ditemukan di Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Head of Advisory Services Colliers Indonesia, Monica Koesnovagril, yang mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada ruko atau rukan yang dibangun sepenuhnya dengan konsep ramah lingkungan. “Belum ada yang menjual konsep green untuk ruko komersial. Paling baru penggunaan kaca yang ramah lingkungan untuk menghalau panas,” ujarnya dalam wawancara dengan Bisnis, Selasa (11/3/2025).
Monica menambahkan bahwa salah satu kendala utama dalam pengembangan ruko dengan konsep hijau adalah biaya yang lebih tinggi. “Ada pertimbangan cost, apalagi pembeli ruko biasanya adalah usaha skala rumahan, bukan perusahaan besar yang membeli business suite,” katanya. Biaya pembangunan yang lebih mahal, ditambah dengan kebutuhan teknologi ramah lingkungan yang belum banyak tersedia, membuat banyak pengembang ragu untuk mengimplementasikan konsep ini pada proyek ruko mereka.
Baca juga: ABMM Tegaskan Komitmen pada Pertambangan Berkelanjutan
Preferensi Konsumen Terhadap Properti Hijau Meningkat
Meskipun demikian, Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia, Syarifah Syaukat, mencatat bahwa pengembang kini mulai lebih memperhatikan integrasi prinsip keberlanjutan dalam proyek properti. Menurutnya, meskipun ruko komersial masih belum banyak mengusung konsep hijau, pengembangan properti residensial dan perkantoran mulai bergerak ke arah tersebut, seiring dengan meningkatnya preferensi konsumen terhadap properti berkonsep ramah lingkungan.
“Sektor yang cukup progresif beradaptasi dengan konsep keberlanjutan adalah residensial dan perkantoran,” jelas Syarifah. Ke depan, ia berharap sektor komersial seperti ruko juga mulai mengimplementasikan konsep keberlanjutan, terutama untuk ruko yang terintegrasi dengan kawasan residensial.
Baca juga: Pedagang Kota Tua Beralih ke Pembayaran Digital Berkat BRI
Permintaan Ruko Hijau Terus Meningkat
Seiring dengan berkembangnya sektor Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia, permintaan terhadap ruko, terutama yang terletak di lokasi strategis, semakin meningkat. Ruko kini menjadi salah satu pilihan utama bagi pelaku usaha yang ingin membuka toko atau usaha karena fleksibilitas operasional dan lokasinya yang umumnya dekat dengan kawasan permukiman.
“Sektor UMKM terus berkembang, dan permintaan untuk ruko di lokasi strategis terus bertambah,” kata Syarifah. Ruko yang terintegrasi dengan kawasan permukiman kini menjadi pilihan yang lebih diminati. Selain itu, harga yang relatif kompetitif menjadikan ruko sebagai alternatif investasi menarik bagi pelaku usaha menengah.
Tantangan dan Peluang di Masa Depan
Meski pengembangan ruko berkonsep hijau masih terbatas, prospek pengembangan properti ramah lingkungan di masa depan cukup menjanjikan. Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan, baik dari segi lingkungan maupun sosial, diharapkan lebih banyak pengembang yang mulai memikirkan implementasi konsep hijau pada proyek ruko komersial. Selain itu, seiring dengan perubahan kebijakan dan regulasi yang mendukung pengembangan properti ramah lingkungan, diharapkan biaya pembangunan properti hijau akan semakin terjangkau.
Ke depannya, integrasi prinsip keberlanjutan pada ruko dan kawasan komersial lainnya menjadi langkah penting dalam menciptakan kota yang lebih hijau dan berkelanjutan, serta mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan yang telah menjadi prioritas global.
Kesimpulan
Meskipun pengembangan ruko komersial dengan konsep hijau masih terbatas di Indonesia, tren ini mulai menunjukkan potensi yang besar. Dengan meningkatnya kesadaran akan keberlanjutan dan dukungan dari pengembang serta konsumen, diharapkan dalam waktu dekat akan ada lebih banyak proyek ruko yang mengusung prinsip ramah lingkungan. Pengembangan properti hijau tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga membuka peluang investasi baru yang lebih berkelanjutan di masa depan.