Industri Perhiasan Dengan Desain Minimalis dan Teknologi Modern

Tangerang, 06 Maret 2025 – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya meningkatkan daya saing industri perhiasan nasional agar mampu bersaing di pasar global. Dalam rangka memperkuat sektor ini, Kemenperin bersama para pemangku kepentingan mendorong pelaku industri perhiasan untuk mendapatkan akses promosi serta memperluas jejaring bisnis.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita, menekankan pentingnya industri perhiasan dalam perekonomian nasional. “Industri ini berkontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja, peningkatan ekspor, serta pelestarian budaya dan kearifan lokal. Oleh karena itu, sektor ini memiliki potensi besar untuk terus berkembang dan bersaing di kancah internasional,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (5/3).

Baca juga: Kurasi dan Lelang UMKM Aceh Dorong Pertumbuhan Bisnis

Kemenperin mencatat adanya peningkatan ekspor barang perhiasan dan barang berharga pada akhir tahun 2024. Nilai ekspor pada Desember 2024 mencapai USD435 juta, meningkat 17,9 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Secara kumulatif, ekspor industri perhiasan nasional sepanjang tahun 2024 mencapai USD5,5 miliar.

“Kami optimis ekspor industri perhiasan akan terus meningkat pada tahun 2025, seiring dengan perbaikan kondisi ekonomi global,” tambah Reni.

Industri perhiasan mengalami transformasi signifikan seiring perubahan tren pasar dan perkembangan teknologi. Saat ini, perhiasan tidak hanya berfungsi sebagai aksesori tetapi juga mencerminkan identitas budaya, keberlanjutan, dan modernitas.

Tren perhiasan yang berkembang saat ini meliputi desain minimalis serta penggunaan teknologi seperti 3D printing, yang memungkinkan produksi perhiasan dengan desain eksklusif namun tetap ringan. Tren ini semakin diminati, terutama oleh generasi muda yang menginginkan perhiasan personal dan unik.

“Perhiasan kini menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari, bukan hanya untuk acara tertentu. Oleh karena itu, desain yang lebih minimalis, fungsional, dan elegan semakin banyak diminati oleh pasar,” jelas Reni.

Sebagai langkah strategis untuk memperluas pasar industri perhiasan, Kemenperin mendukung pelaksanaan Jakarta International Jewellery Fair (JIJF) 2025. Pameran yang diinisiasi oleh Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (APEPI) ini berlangsung pada 27 Februari – 2 Maret 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC).

“Pameran ini menjadi kesempatan emas bagi pelaku industri perhiasan untuk memperkenalkan produk mereka, menjalin kemitraan bisnis, serta mendapatkan wawasan mengenai tren dan inovasi terbaru dalam industri ini,” ujar Reni.

Dalam JIJF 2025, delapan pelaku industri kecil dan menengah (IKM) binaan Ditjen IKMA mendapatkan fasilitasi untuk ikut serta. Mereka telah melewati seleksi ketat sehingga berkesempatan menampilkan produk unggulan mereka di pasar yang lebih luas.

Untuk mendukung pertumbuhan nasional, Kemenperin melalui Direktorat Industri Aneka terus mengembangkan berbagai program strategis. Beberapa di antaranya adalah:

  • Program e-Smart IKM, guna mendorong digitalisasi bisnis perhiasan.
  • Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), untuk meningkatkan konsumsi produk lokal.
  • Restrukturisasi mesin dan peralatan, guna meningkatkan efisiensi produksi.
  • Bimbingan teknis dan pelatihan, bagi pelaku industri perhiasan.

“Kami berkomitmen untuk terus mendukung ekspansi industri perhiasan nasional melalui partisipasi dalam pameran lokal maupun internasional. Dengan strategi yang tepat, industri perhiasan Indonesia akan semakin kompetitif di pasar global,” ungkap Direktur Industri Aneka, Reny Meilany.

Pameran JIJF 2025 akan menampilkan beragam produk perhiasan, termasuk emas, perak, mutiara, berlian, batu mulia, serta perhiasan berbasis teknologi. Kehadiran berbagai inovasi ini diharapkan dapat menarik lebih banyak pembeli dan investor, sekaligus meningkatkan citra Indonesia di kancah internasional.

Baca juga: 350 UMKM Perempuan Lolos Program PFpreneur Pertamina

“Saya berharap acara ini tidak hanya menjadi ajang promosi dan transaksi bisnis, tetapi juga menginspirasi lebih banyak orang untuk mendukung produk lokal serta mengapresiasi kekayaan budaya Indonesia melalui karya-karya perhiasan yang unik dan bernilai tinggi,” tutup Reny.

Industri perhiasan Indonesia terus menunjukkan perkembangan positif dengan meningkatnya ekspor serta adaptasi terhadap tren dan teknologi baru. Dukungan dari Kemenperin melalui program strategis dan fasilitasi pameran internasional menjadi faktor penting dalam memperkuat daya saing industri ini. Dengan upaya berkelanjutan, industri perhiasan nasional berpotensi menjadi salah satu sektor unggulan yang berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img