Harga Daging Ayam Terkini dan Pasokan Jelang Puasa 2025

Tangerang, 6 Maret 2025 – Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Harga dan Pasokan Daging Ayam pada Selasa (4/3) di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta. Rakor ini bertujuan untuk memastikan stabilitas harga dan pasokan daging ayam ras menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) puasa dan Lebaran 2025.

Rakor ini dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan serta dihadiri oleh Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian Agung Suganda, serta perwakilan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Satuan Tugas Pangan Kepolisian RI, BUMN di bidang pangan, asosiasi peternak UMKM, dan perusahaan pembibitan seperti PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, PT Malindo, PT New Hope Indo, serta PT Berdikari.

Baca juga: PMK 42025 Permudah Impor dan Ekspor Barang Kiriman

Mendag Budi Santoso menegaskan bahwa pemerintah mendorong pelaku usaha perunggasan untuk menjaga stabilitas harga daging ayam ras, baik di tingkat produsen maupun konsumen. Selain itu, ia berharap harga tidak melebihi Harga Acuan (HA) yang telah ditetapkan. Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah bersama pelaku usaha akan melakukan berbagai langkah strategis, termasuk Operasi Pasar (OP) daging ayam, penyerapan dan penyaluran produksi, serta berbagai kegiatan stabilisasi lainnya.

“Kemendag mendukung pelaksanaan OP daging ayam sebagai langkah stabilisasi harga, baik di tingkat peternak maupun konsumen. Selain itu, kami juga mendorong upaya penyerapan dan penyaluran produksi ayam guna menjaga keseimbangan pasokan dan permintaan, salah satunya melalui fasilitasi kerja sama antara peternak dan pelaku usaha perunggasan,” ujar Mendag Budi Santoso.

Menko Zulkifli Hasan juga menekankan pentingnya menjaga ketersediaan pasokan agar tidak terjadi lonjakan harga saat puasa dan Lebaran. Ia meminta pelaku usaha untuk meningkatkan suplai daging ayam di pasar serta mengambil keuntungan secara wajar.

“Kita ingin pelaku usaha tetap untung. Namun yang paling penting adalah stok tersedia di pasar. Jika memungkinkan, suplai pasar ditambah dengan harga di bawah harga acuan,” kata Menko Zulkifli Hasan.

Dalam rakor ini, pelaku usaha perunggasan, baik peternak UMKM maupun perusahaan perunggasan, menyatakan kesiapan mereka dalam mendukung pemerintah menjaga stabilitas harga dan pasokan daging ayam ras selama periode HBKN puasa dan Lebaran. Dari sisi pasokan, pelaku usaha melaporkan bahwa ketersediaan daging ayam ras telah disesuaikan dengan potensi peningkatan permintaan masyarakat.

Baca juga: UMKM Bogor Didorong Kolaborasi untuk Bisnis Ramah Lingkungan

Berdasarkan data per Maret 2025, harga rata-rata daging ayam ras di tingkat konsumen nasional mencapai Rp39.100/kg atau mengalami kenaikan sebesar 1,56 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Harga ini masih berada di bawah HA yang ditetapkan, yakni Rp40.000/kg. Secara bulanan, 21 daerah di Indonesia mulai menunjukkan kenaikan harga, dengan kenaikan tertinggi terjadi di Gorontalo. Sementara itu, secara mingguan, harga di 26 daerah mengalami peningkatan, dengan Jakarta mencatat kenaikan tertinggi.

Di tingkat peternak, harga ayam hidup tercatat sebesar Rp21.000/kg atau sekitar 16 persen di bawah HA yang ditetapkan sebesar Rp25.000/kg. Berdasarkan data neraca pangan Bapanas, stok daging ayam ras nasional tercatat sekitar 507 ribu ton per Maret 2025. Jumlah ini diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama 1,5 bulan ke depan.

Dengan sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha perunggasan, diharapkan stabilitas harga dan pasokan daging ayam dapat terjaga sehingga masyarakat dapat menikmati momen puasa dan Lebaran dengan harga yang terjangkau.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img