Tangerang, 04 Maret 2025 – Para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Cirebon, Jawa Barat, menyambut antusias pelatihan digitalisasi transaksi UMKM yang diselenggarakan baru-baru ini. Sebelumnya, digitalisasi serupa juga mendapatkan respon positif dari pelaku UMKM di Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang Selatan, Banten.
Pelatihan digitalisasi transaksi ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi dalam pencatatan transaksi dan pengelolaan keuangan bagi pelaku UMKM. Dalam pelatihan yang diadakan pada Selasa, 26 Februari 2025, di Kota Cirebon, PLT Kadis Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perdagangan dan Perindustrian Kota Cirebon, Handi Soegianto, memberikan sambutannya. Menurutnya, digitalisasi adalah langkah penting dalam mempercepat perkembangan UMKM di daerah tersebut.
Baca juga: Pemprov Banten Tawarkan Pelatihan Keuangan Digital untuk UMKM
“Pelatihan digitalisasi ini sangat bagus untuk perkembangan usaha kecil menengah dan UMKM. Alhamdulillah, respon dari UMKM yang hadir sangat luar biasa,” ujar Handi saat membuka seminar pelatihan pencatatan digital kepada ratusan pelaku UMKM di Kota Cirebon.
Handi juga menyatakan keyakinannya bahwa pelatihan ini akan memberikan manfaat besar mengingat pertumbuhan UMKM yang pesat di Kota Cirebon. Berdasarkan data, pertumbuhan UMKM pada 2023 tercatat sebesar 5%, yang kemudian meningkat menjadi 7,04% pada 2024. Saat ini, tercatat ada lebih dari 4.000 UMKM, 1.600 lebih Industri Kecil Menengah (IKM), dan sekitar 2.000 Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kota Cirebon.
Baca juga: Kemendag dan ERIA Perkuat Kerja Sama untuk UMKM Indonesia
Selain itu, pelatihan dan pendampingan pencatatan digital dilakukan melalui kerja sama antara PT Trans Digital Cemerlang (TDC) dan trainer UMKM, Adha Wahyudi, yang akrab disapa Coach Adha. Dalam pelatihan tersebut, Adha menjelaskan bahwa pencatatan transaksi digital menggunakan aplikasi seperti Kantong UMKM tidak hanya menjadi kewajiban, tetapi juga kunci untuk kelangsungan dan perkembangan bisnis UMKM.
“Pencatatan keuangan digital sangat penting untuk membantu pengelolaan keuangan yang lebih baik. Dengan pencatatan yang rapi, UMKM dapat mengetahui arus kas, pendapatan, dan pengeluaran bisnis secara jelas,” ujar Adha. Dia juga menekankan bahwa pencatatan digital dapat mencegah kerugian dan penyalahgunaan serta meningkatkan kepercayaan pihak eksternal seperti bank dan investor.
Sementara itu, perwakilan PT Trans Digital Cemerlang (TDC), Ian Hutabarat, memastikan bahwa aplikasi Kantong UMKM dapat membuat transaksi lebih mudah, aman, dan terpantau. Aplikasi ini merupakan Point of Sales (POS) berbasis Android yang mengutamakan kecepatan dan kemudahan penggunaan.
“Transaksi dapat dilakukan dengan cepat dalam waktu kurang dari satu menit. Aplikasi ini mendukung pembayaran menggunakan QRIS yang dapat diaktivasi dalam waktu maksimal dua hari setelah registrasi,” jelas Ian.
Aplikasi Kantong UMKM juga dilengkapi dengan berbagai fitur, termasuk kemampuan untuk merubah harga produk secara fleksibel dan mengeluarkan nota pembayaran otomatis setelah transaksi selesai. Selain itu, aplikasi ini mencatat setiap transaksi secara sistematis, memudahkan pengguna untuk memantau aktivitas penjualan, serta menawarkan layanan pembayaran seperti tagihan listrik, top-up e-wallet, pulsa, voucher game, dan lainnya.
Melalui digitalisasi transaksi ini, diharapkan UMKM di Kota Cirebon dapat lebih berkembang, meningkatkan efisiensi, serta lebih mudah mengakses pasar yang lebih luas. Dengan dukungan teknologi, UMKM dapat lebih siap menghadapi tantangan dan meraih peluang di pasar digital yang semakin berkembang.