Tangerang, 28 Februari 2025 – Menteri Perdagangan Budi Santoso bersama Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Yandri Susanto resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Pengembangan Desa Ekspor. Acara penandatanganan berlangsung di kantor Kemendes PDT, Jakarta, pada Kamis (27/2).
Menteri Perdagangan Budi Santoso, yang akrab disapa Mendag Busan, menegaskan bahwa sinergi antara Kemendag dan Kemendes PDT bertujuan mendukung pencapaian Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya butir keenam, yaitu Membangun dari Desa dan dari Bawah untuk Pemerataan Ekonomi dan Pemberantasan Kemiskinan.
Baca juga: UMKM Purworejo Sukses Ekspor Dog Chew Rp35 Miliar
“Upaya ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat sinergi antara Kemendag dan Kemendes PDT guna mendorong perekonomian daerah, khususnya di wilayah perdesaan, sebagai mesin penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Mendag Busan.
Kerja sama yang disepakati dalam MoU ini mencakup beberapa aspek strategis, antara lain:
- Penguatan rantai pasok dalam negeri
- Pengembangan komoditas potensial untuk ekspor
- Peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM)
- Fasilitasi promosi dan pemasaran produk desa
- Kegiatan lain yang mendukung pengembangan ekspor desa
Kesepakatan ini akan berlaku selama lima tahun sejak ditandatangani dan dilakukan bersamaan dengan MoU lainnya antara Kemendes PDT dengan berbagai instansi pemerintah dan BUMN.
Mendag Busan menekankan bahwa kolaborasi ini bertujuan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya desa agar dapat menciptakan nilai tambah bagi perekonomian nasional. Salah satu caranya adalah dengan memperkuat ekosistem kewirausahaan di desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar mampu bersaing di pasar global.
“Desa memiliki kekayaan alam dan produk unggulan yang potensial untuk ekspor, seperti hasil pertanian berkualitas tinggi, kerajinan tangan, dan makanan olahan tradisional. BUMDes sebagai lembaga ekonomi masyarakat desa harus bisa mengoptimalkan potensi tersebut,” jelas Mendag Busan.
Menurutnya, UMKM memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia dengan kontribusi sebesar 61 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau senilai Rp9.580 triliun. Pemerintah berharap, ekspor dari UMKM dapat membantu pencapaian target peningkatan ekspor sebesar 7,1 persen pada 2025.
Mendag Busan mengapresiasi semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan MoU ini. Ia berharap komitmen dan kerja sama ini dapat memperluas akses produk Indonesia ke pasar global serta mendorong pertumbuhan ekspor melalui 75.753 desa yang tersebar di seluruh Indonesia.
Baca juga: 21 IKM Binaan Kemenperin Siap Masuk Toko IKEA Indonesia
“Mari kita jadikan BUMDes dan UMKM sebagai motor penggerak ekonomi, bukan hanya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, tetapi juga sebagai pilar utama dalam pertumbuhan ekonomi nasional,” pungkas Mendag Busan.
Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan desa-desa di Indonesia dapat semakin mandiri secara ekonomi dan mampu menghasilkan produk unggulan yang kompetitif di pasar internasional.