Tangerang, 28 Februari 2025 – PT Rubber Innovation Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang daur ulang limbah karet, sukses melakukan ekspor perdana 162 ton serbuk karet ke Tiongkok pada Senin (24/02). Pengiriman ini dilakukan dalam enam kontainer dan menjadi langkah awal perusahaan dalam memperkenalkan produknya ke pasar internasional.
Perusahaan yang berdiri pada Oktober 2024 di Sumatra Selatan ini mengolah ban bekas alat berat menjadi vulcanized rubber powder atau serbuk karet berkualitas tinggi. Produk ini memiliki berbagai manfaat, seperti bahan baku sol sepatu, conveyor belt, pacuan kuda, lapangan tenis, campuran aspal, hingga konstruksi bangunan.
Baca juga: Pembinaan UMKM Sumut untuk Ekspor Lebih Mudah
Direktur PT Rubber Innovation Indonesia, Zheng Guo Jiang, mengungkapkan harapannya agar ekspor ini dapat berjalan secara berkelanjutan dengan ketersediaan bahan baku yang memadai. “Kami berharap kontinuitas pasokan bahan baku dapat terus terjaga demi mendukung ekspor yang berkesinambungan,” ujarnya.
Sumatra Selatan dikenal sebagai salah satu daerah penghasil karet terbesar di Indonesia yang berperan penting dalam pasar global. Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah dan pelaku industri diperlukan untuk menjaga keberlangsungan ekspor produk karet. Selain meningkatkan devisa negara, industri ini juga berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja di wilayah tersebut.
Baca juga: UMKM Purworejo Sukses Ekspor Dog Chew Rp35 Miliar
Kepala Kantor Bea Cukai Palembang, Andri Waskito, menegaskan dukungan pemerintah terhadap industri berorientasi ekspor. “Bea Cukai Palembang akan terus memberikan pelayanan dan asistensi kepada industri ekspor agar dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah dan penyerapan tenaga kerja,” katanya.
Dengan ekspor perdana ini, PT Rubber Innovation Indonesia semakin memperkuat posisinya di industri daur ulang karet dan membuka peluang lebih luas dalam perdagangan internasional. Keberhasilan ini juga menjadi bukti bahwa inovasi dalam pemanfaatan limbah dapat berkontribusi besar terhadap ekonomi dan keberlanjutan lingkungan.
