Tangerang, 26 Februari 2025 – Pemerintah telah menyiapkan strategi pengendalian harga pangan menjelang Ramadan dan Idulfitri 2025. Langkah ini bertujuan untuk memastikan masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau melalui pengawasan ketat dan operasi pasar.
Deputi Bidang Koordinasi Informasi dan Evaluasi Komunikasi Kantor Komunikasi Kepresidenan, Fritz Edward Siregar, menegaskan bahwa pemerintah siap melakukan intervensi jika terjadi lonjakan harga, terutama pada komoditas penting seperti minyak goreng dan gula.
Baca juga: Wamen UMKM Lepas Ekspor ke Filipina Capai Rp961 Juta
“Bila ada lonjakan, maka segera dilakukan operasi pasar,” ujar Fritz setelah menghadiri rapat koordinasi terbatas (rakortas) di Kementerian Pertanian pada Rabu (19/2).
Dalam rapat tersebut, disepakati bahwa sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan terlibat dalam operasi pasar melalui Gerakan Pangan Murah. Intervensi ini mencakup penyediaan outlet distribusi hingga dukungan transportasi guna memastikan pasokan pangan merata ke seluruh wilayah Indonesia.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, juga menegaskan bahwa pemerintah akan bertindak tegas terhadap pengusaha yang tidak mematuhi ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Kalau ada yang melanggar, kami pastikan akan dilakukan penindakan bahkan pencabutan izin usaha,” tegas Mentan.
Senada dengan itu, Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Dyah Roro Esti Widya Putri, menambahkan bahwa operasi pasar merupakan bentuk nyata dari komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan selama bulan suci Ramadan.
Baca juga: Industri Sarung Tangan dan Medis Berkembang Pesat di KEK Sei Mangkei
“Kami dari Kemendag mendukung secara penuh operasi pasar sebagai upaya menurunkan dan menstabilkan harga,” ujar Wamendag.
Dengan langkah strategis ini, pemerintah optimistis harga pangan selama Ramadan dan Idulfitri dapat tetap terkendali. Harapannya, masyarakat dapat menjalankan ibadah dengan lebih nyaman tanpa terbebani oleh lonjakan harga bahan pokok Minyak dan Gula.
