Tangerang, 25 Februari 2025 – Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) bersama perbankan dan lembaga pembiayaan syariah meluncurkan program “UMKM Goes to Hajj”, sebuah langkah strategis yang bertujuan untuk membuka peluang ekspor bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta memberikan kemudahan akses pendaftaran haji bagi tenaga kerja UMKM.
Sebagai bagian dari inisiatif ini, BPKH juga menggandeng berbagai kelompok pengusaha perhotelan, retail, serta ekspor-impor di Arab Saudi untuk membantu distribusi produk-produk UMKM Indonesia ke pasar Timur Tengah.
Baca juga: Google dan Kemendag Hadirkan Gemini Academy untuk UMKM
Anggota Badan Pelaksana BPKH, Harry Alexander, menegaskan bahwa program ini merupakan wujud komitmen BPKH dalam mendukung inovasi dan kolaborasi di ekosistem perhajian. Ia juga menyoroti pentingnya optimalisasi dana kelolaan untuk meningkatkan pendaftaran haji melalui sektor UMKM.
“UMKM dapat berkontribusi dalam ekosistem perhajian dengan menyediakan makanan khas Indonesia, seperti rendang, selama musim haji. Dengan akses pasar yang lebih luas, UMKM bisa berkembang dan memperoleh kesempatan untuk mendaftar haji,” ujar Harry dalam keterangannya di Jakarta.
Wakil Ketua Umum MUI sekaligus Ketua PP Muhammadiyah yang membawahi UMKM, Buya Anwar Abbas, menyampaikan bahwa potensi produk Sumatera Barat tidak hanya terbatas pada bumbu rendang. Berbagai jenis bumbu khas Indonesia juga memiliki peluang besar untuk menembus pasar global.
“PP Muhammadiyah memiliki 24 cabang di seluruh dunia yang bisa menjadi kanal promosi dan distribusi produk Himpunan Pengusaha Randang Minang Indonesia (HIPERMI),” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Kanwil DJPb sekaligus Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan RI Satu Sumatera Barat, Syukriah, menegaskan bahwa pihaknya mendapatkan mandat sebagai Regional Chief Economic (RCE) untuk menggali potensi ekonomi daerah dan memberikan rekomendasi strategis.
“Industri bumbu rendang membutuhkan bahan baku dari sektor pertanian, yang menjadi salah satu kekuatan ekonomi Sumatera Barat. HIPERMI diharapkan mampu menciptakan ekosistem bisnis dari hulu ke hilir yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mulai dari petani hingga pengusaha rendang,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumatera Barat, Endrizal, menyatakan kesiapan pemerintah provinsi dalam mendukung program ini.
“Kami siap menjadi mitra dalam kerja sama UMKM Goes to Hajj. Pemerintah provinsi juga akan mengerahkan dinas terkait dan tenaga pendamping untuk memastikan kelancaran program ini,” ujarnya.
Program “UMKM Goes to Hajj” membuka peluang besar bagi pelaku usaha kecil untuk memperluas pasar mereka hingga ke Arab Saudi. Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga keuangan, dan organisasi bisnis, UMKM diharapkan bisa menjadi bagian integral dari rantai pasok produk halal global, khususnya dalam ekosistem perhajian.
Baca juga: PT Sanken Indonesia Resmi Tutup Pabrik Juni 2025
Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki keunggulan kompetitif dalam sektor produk halal. Program ini diharapkan dapat mempercepat penetrasi pasar dan meningkatkan daya saing UMKM di tingkat internasional.