Tangerang, 12 Februari 2025 – Bank Mandiri menunjukkan performa luar biasa di tahun 2024 dengan mencatatkan pertumbuhan aset yang signifikan. Total aset konsolidasi Bank Mandiri mencapai Rp 2.427 triliun, tumbuh 11,6% secara tahunan (YoY), yang menegaskan posisinya sebagai bank terbesar di Indonesia. Pencapaian ini mencerminkan efektivitas strategi perusahaan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan.
Darmawan Junaidi, Direktur Utama Bank Mandiri, menjelaskan bahwa pertumbuhan kredit menjadi motor utama ekspansi bisnis, dengan total penyaluran kredit mencapai Rp1.670,5 triliun, naik 19,5% YoY. Pencapaian ini jauh melampaui rata-rata pertumbuhan industri perbankan di Indonesia. Segmen wholesale tetap menjadi pilar utama, dengan kontribusi terbesar senilai Rp913,3 triliun atau tumbuh 25,5% YoY.
Baca juga: Solusi Pasif Income Melalui Investasi Properti
“Kami terus berupaya mengoptimalkan sektor wholesale untuk menjangkau lebih banyak sektor ekonomi yang membutuhkan akses permodalan. Hal ini tidak hanya membuka peluang bagi pertumbuhan bisnis, tetapi juga turut mendukung stabilitas ekonomi secara lebih luas,” ungkap Darmawan.
Selain fokus pada wholesale, Bank Mandiri juga memberikan perhatian besar pada segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dengan penyaluran kredit sebesar Rp135 triliun, tumbuh 6% YoY. Hal ini menunjukkan komitmen untuk menciptakan pertumbuhan yang merata di seluruh Indonesia, sekaligus mendukung inklusi ekonomi.
Baca juga: Pupuk Urea Semarang Terjamin Berkat Teknologi Canggih
Dalam hal inovasi digital, Bank Mandiri terus memperkuat layanannya melalui aplikasi Livin’ by Mandiri, yang kini digunakan oleh 29,3 juta pengguna dengan total transaksi mencapai 3,9 miliar transaksi, naik 38% YoY. Bank Mandiri juga terus memperkuat platform Kopra by Mandiri untuk sektor wholesale, dengan transaksi yang mencapai Rp22.700 triliun, tumbuh 17% YoY.
“Transformasi digital yang kami lakukan bertujuan untuk memberikan layanan perbankan yang lebih efisien, cepat, dan sesuai dengan kebutuhan nasabah,” tambah Darmawan.
Tak hanya fokus pada ekspansi, Bank Mandiri tetap menjaga kualitas fundamental yang solid, tercermin dari rasio Non-Performing Loan (NPL) yang turun menjadi 0,97%. Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tercatat tumbuh 7,73% YoY, mencapai Rp 1.699 triliun, dengan dana murah (CASA) yang menyumbang 80,3% dari total DPK.
Bank Mandiri juga mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp55,8 triliun di tahun 2024. Selain itu, portofolio hijau mengalami pertumbuhan 15,2% YoY, mencapai Rp149 triliun, dengan sektor Energi Baru Terbarukan (EBT) yang naik 21% YoY, menjadi Rp11,8 triliun.
“Ke depan, kami optimis dapat terus mempertahankan momentum pertumbuhan yang berkelanjutan melalui inovasi dan kolaborasi lebih luas dengan berbagai pihak,” tutup Darmawan.
Dengan strategi ekspansi yang tepat, inovasi digital yang agresif, serta komitmen terhadap sektor ramah lingkungan, Bank Mandiri siap mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar di industri perbankan Indonesia. Optimisme untuk terus berkembang pada tahun 2025 semakin menguat, menjadikan Bank Mandiri sebagai salah satu bank yang siap mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.