BNI Salurkan Pembiayaan untuk Sektor Sosial dan UMKM

Tangerang, 08 Februari 2025 – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) semakin memperkuat komitmennya dalam sektor pembiayaan hijau atau green banking, sebagai bagian dari dukungannya terhadap prinsip Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (Environmental, Social, and Governance atau ESG). Langkah ini diambil untuk membantu Indonesia mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060, serta mendukung berbagai program pemerintah lainnya yang berfokus pada keberlanjutan.

Menurut Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, BNI akan menyalurkan pembiayaan untuk berbagai sektor seperti industri pupuk dan ketenagalistrikan melalui skema sustainability linked loan dan green loan. “Kami ingin menunjukkan keseriusan BNI dalam mendukung target pemerintah menuju net zero emission,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima pada Jumat, 7 Februari 2025.

Baca juga: Cara Mudah UMKM Meningkatkan Layanan After Sales

Pada akhir tahun 2024, BNI berhasil mencatatkan total pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp190,5 triliun, meningkat dari Rp181,1 triliun pada tahun sebelumnya. BNI menargetkan kredit sektor berkelanjutan akan terus tumbuh, dengan proyeksi outstanding kredit sebesar Rp199,67 triliun pada akhir 2025. Dari total pembiayaan berkelanjutan tersebut, Rp117 triliun di antaranya disalurkan untuk sektor pemberdayaan sosial dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Selain itu, BNI juga fokus pada sektor energi terbarukan, dengan pembiayaan sebesar Rp13 triliun pada 2024. Pembiayaan terkait pengelolaan sumber daya alam hayati dan pemanfaatan lahan berkelanjutan tercatat sebesar Rp32,4 triliun, sementara untuk sektor air berkelanjutan dan manajemen limbah air mencapai Rp25,1 triliun. Sisanya, Rp2,9 triliun, disalurkan untuk sektor pengurangan polusi.

Okki menegaskan bahwa pencapaian ini menunjukkan komitmen BNI dalam menginternalisasi prinsip-prinsip keberlanjutan. “Kami berkomitmen untuk mendukung pembiayaan berkelanjutan yang sejalan dengan target Net Zero Emission Indonesia pada tahun 2060,” ungkap Okki.

BNI juga telah menetapkan persyaratan bagi debitur yang menjalankan usaha dalam Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB), yang mencakup kegiatan usaha berwawasan lingkungan dan UMKM. Implementasi ESG menjadi fokus utama BNI dalam menyalurkan pembiayaan, menegaskan posisi BNI sebagai pionir dalam penerapan keuangan berkelanjutan di Indonesia.

Baca juga: Kemenperin Fasilitasi IKM Kerajinan Tembus Pasar Global

Dengan langkah-langkah tersebut, BNI tidak hanya berkomitmen terhadap keberlanjutan ekonomi, tetapi juga berperan aktif dalam mewujudkan Indonesia yang lebih hijau dan berwawasan lingkungan di masa depan.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img