Tangerang, 6 Februari 2025 – PT Golden Energy Mines Tbk. (GEMS), perusahaan yang bergerak di bidang penambangan batu bara, terus mengembangkan transformasi digital guna meningkatkan kinerja operasionalnya. Dengan total wilayah pertambangan mencapai 66.204 hektare, GEMS memiliki potensi sumber daya batu bara yang sangat besar, yakni 2,91 miliar ton. Dalam upaya untuk memaksimalkan produksi dan efisiensi operasional, perusahaan ini meluncurkan berbagai teknologi digital, yang mencakup tiga tahap implementasi digitalisasi.
Baca juga: Digitalisasi Kunci Sukses UMKM di BRI Microfinance 2025
Dimulai pada tahun 2020, GEMS melakukan digitalisasi tahap awal dengan membangun fondasi teknologi melalui aplikasi dan website, serta memperkenalkan sistem komunikasi berbasis radio di area tambang. Pada 2021 hingga 2022, GEMS semakin fokus pada pengembangan divisi Digital and Technology Solution Division, yang bertugas mengatur strategi digitalisasi di perusahaan, termasuk meningkatkan otomatisasi dan menanggapi masukan dari pengguna.
Baca juga: Mengubah Sampah Sumpit Menjadi Produk Bernilai Tinggi
Pada 2023, GEMS memasuki tahap ketiga, yaitu “accelerated digitalization”, di mana mereka berhasil mengembangkan sekitar 30 aplikasi yang memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Aplikasi ini terbagi dalam empat aspek utama: Health, Safety, and Environment (HSE), social networking, back office support, dan mining operation. Penerapan teknologi ini memungkinkan GEMS untuk memperbaiki komunikasi, meningkatkan keselamatan, dan mempermudah manajemen dalam pengambilan keputusan melalui Command Center Room (CCR), yang memungkinkan monitoring jarak jauh dari operasi pertambangan.
Salah satu inovasi utama yang diperkenalkan adalah teknologi Mining Eye. Teknologi ini memungkinkan manajer tambang untuk memantau kondisi terkini dari pit tambang tanpa harus menghubungi tim lapangan. Dengan tampilan gambar yang jelas, Mining Eye mempercepat proses pengawasan dan pengambilan keputusan terkait operasional.
Selain itu, BIB (Borneo Indobara), salah satu unit bisnis GEMS, juga mengembangkan jaringan fiber optic sepanjang jalur hauling dan menggunakan satelit Starlink untuk memperkuat konektivitas di area tambang. Hal ini mendukung peningkatan produktivitas, keselamatan kerja, dan meminimalkan risiko operasional.
Dengan digitalisasi, GEMS berhasil menekan antrean hauling, meningkatkan visibilitas proses produksi, serta memantau performa loading dengan sistem check and balance. Transformasi digital ini telah memberikan dampak positif bagi perusahaan, baik dalam hal peningkatan efisiensi, keselamatan, maupun produktivitas.
Produksi batu bara BIB, yang pada tahun 2014 hanya mencapai 4 juta ton, kini melonjak menjadi 46 juta ton pada tahun 2024. Target produksi tahun 2025 diperkirakan mencapai 50 juta ton, dan pada tahun 2026, GEMS menargetkan produksi mencapai 54 juta ton. Peningkatan produksi ini sejalan dengan pengembangan kapasitas fasilitas produksi dan teknologi yang terus dioptimalkan oleh GEMS.
Dengan langkah-langkah digitalisasi yang terus berkembang, GEMS semakin siap untuk menghadapi tantangan masa depan di industri pertambangan batu bara, serta mendorong perusahaan menuju Industri Mining 4.0 yang lebih efisien, aman, dan produktif.