Kredit KUR dan UMi: Mengapa Papua Hanya Kebagian 0,5%?

Tangerang, 28 Januari 2025 – Dalam era digitalisasi dan pertumbuhan ekonomi berbasis kredit, pemerintah terus mendorong pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan pembiayaan Ultra Mikro (UMi). Kedua program ini diharapkan menjadi solusi bagi pelaku usaha kecil yang sering kali dianggap unbankable karena keterbatasan modal dan jaminan di Provinsi Papua.

Namun, realisasi penyaluran KUR dan UMi di Provinsi Papua masih jauh dari target nasional. Berdasarkan penelitian, distribusi KUR di Papua hanya mencapai 0,5% dari total nasional, sementara UMi bahkan lebih rendah, yakni 0,02%. Kota Jayapura mencatat distribusi tertinggi, diikuti oleh Kabupaten Biak Numfor dan Kabupaten Jayapura. Wilayah lainnya, seperti Sarmi dan Keerom, masih memiliki penyerapan yang minim.

Baca juga: UKM Cirebon Dapatkan Pembiayaan Murah Lewat Koperasi

KUR, yang diluncurkan pada 2007, bertujuan memperluas akses pembiayaan bagi UMKM produktif tanpa agunan tambahan yang cukup. Di sisi lain, UMi menyasar pelaku usaha mikro di segmen terbawah yang belum terjangkau oleh KUR. Dengan plafon maksimal Rp10 juta, UMi dirancang untuk memberdayakan ekonomi lokal dan menciptakan wirausaha baru.

Namun, tantangan geografis Papua, minimnya infrastruktur, dan tingginya biaya logistik menjadi kendala utama dalam pelaksanaan program ini. Hal ini juga berdampak pada kualitas penyaluran kredit, yang tercermin dari angka kredit bermasalah (NPL) yang cukup tinggi di wilayah tersebut.

Untuk meningkatkan efektivitas program KUR dan UMi, berbagai langkah perlu diambil. Peningkatan infrastruktur di wilayah terpencil, seperti Sarmi dan Keerom, sangat penting untuk membuka akses pasar. Selain itu, pelatihan manajemen keuangan dan pendampingan usaha harus diperkuat untuk memastikan penggunaan dana yang optimal.

Baca juga: Peluang Produk Halal Indonesia Tembus Pasar Australia

Sinergi antara Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, dan lembaga keuangan lain juga harus ditingkatkan. Dengan monitoring dan evaluasi yang berkelanjutan, program ini dapat memberikan dampak lebih besar pada pertumbuhan ekonomi Papua.

KUR dan UMi merupakan langkah nyata pemerintah dalam mendukung UMKM. Dengan perbaikan yang berkelanjutan, kedua program ini diharapkan mampu mengurangi kesenjangan ekonomi antarwilayah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua. Kredit sebagai katalis inovasi, sebagaimana dikemukakan ekonom Joseph Schumpeter, harus terus menjadi bagian dari strategi pembangunan inklusif di Indonesia.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img