Wamenperin Serukan Marketplace Utamakan Produk Indonesia

Tangerang, 24 Januari 2025 – Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin), Faisol Riza, menegaskan pentingnya memprioritaskan penjualan produk-produk dalam negeri di platform lokapasar (marketplace). Pernyataan ini disampaikan dalam kunjungan ke kantor pusat Tokopedia, Jakarta, pada Rabu (22/1).

Menurut Wamenperin, saat ini penjualan di marketplace masih didominasi produk impor, yang kerap memiliki visibilitas lebih tinggi dan harga lebih murah dibandingkan produk lokal. Untuk mengatasi tantangan ini, Faisol mendorong seluruh marketplace menyediakan kanal khusus untuk produk-produk lokal, terutama dari sektor industri kecil dan menengah (IKM).

Baca juga: UMKM Blitar Mulai Ekspor Kendang ke China

“Produk lokal kita kualitasnya tidak kalah dari produk-produk impor. Karena itu, marketplace perlu membantu memeriksa setiap produk yang dijual oleh tenant,” ujar Faisol.

Faisol menyoroti bahwa produk fesyen dan sepatu lokal memiliki kualitas lebih baik dibandingkan produk impor. Ia juga menekankan pentingnya mengubah pola pikir masyarakat yang cenderung mengunggulkan produk impor.

Salah satu langkah strategis yang diusulkan adalah menyertakan label khusus ‘Made in Indonesia’ pada setiap produk lokal untuk memudahkan konsumen mengenali produk dalam negeri. Selain itu, marketplace juga diharapkan memberikan pendampingan kepada pelaku IKM dalam strategi pemasaran dan branding agar produk mereka lebih kompetitif.

Faisol juga menyoroti pentingnya Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) sebagai momen strategis untuk mengutamakan produk lokal. “Marketplace harus menjadi garda depan untuk produk industri dalam negeri secara digital,” katanya.

Laporan e-CONOMY SEA 2024 menunjukkan bahwa pada tahun lalu, Indonesia mencatat Gross Merchandise Value (GMV) sebesar USD90 miliar (Rp1.420 triliun), dengan USD65 miliar di antaranya berasal dari marketplace. Angka ini diproyeksikan tumbuh menjadi USD200-360 miliar pada 2030.

Wamenperin optimistis marketplace dapat menjadi katalisator utama dalam memperluas jangkauan produk dalam negeri, baik di pasar domestik maupun internasional. “Kemenperin dan marketplace bisa bersinergi melalui MoU untuk memberikan prioritas kepada produk dalam negeri dan mempromosikan label ‘Made in Indonesia’,” tutup Faisol.

Baca juga: UMKM Desa Kalang Siap Hadapi Era Digital dengan Pemasaran Online

Dengan potensi perdagangan daring yang terus meningkat, langkah ini diharapkan dapat mendukung keberlanjutan dan daya saing global sektor industri kecil dan menengah di Indonesia.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img