Ketidakpastian Ekonomi: Ancaman Baru bagi UMKM?

Tangerang, 23 Januari 2025 – Pemburukan kualitas kredit Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang terjadi sepanjang tahun lalu menjadi perhatian utama untuk diantisipasi pada tahun ini. Ketidakpastian ekonomi yang masih menghantui dapat kembali melemahkan sektor UMKM sewaktu-waktu.

Menurut data Bank Indonesia (BI), Non-Performing Loan (NPL) sektor UMKM mencatat perbaikan dari bulan ke bulan. Pada Desember 2024, NPL UMKM berada di level 3,76%, turun dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 4%. Penurunan ini didukung oleh pertumbuhan kredit di sektor UMKM yang mencapai 3,37% secara tahunan pada periode yang sama.

Baca juga: Meningkatkan Ekspor UMKM Indonesia ke Korea Selatan

Namun demikian, riset “Indonesia Banking Outlook 2025” yang dirilis oleh ekonom Bank Central Asia (BCA) menyoroti perlunya kewaspadaan terhadap NPL di sektor UMKM dan kredit konsumen, meskipun NPL secara keseluruhan menunjukkan tren penurunan. Bank-bank diharapkan lebih selektif dalam pemberian kredit dengan mempertimbangkan kinerja bisnis, margin sehat, dan potensi pertumbuhan industri.

“Kredit perlu diprioritaskan kepada industri dengan kinerja bisnis yang kuat, margin yang sehat, dan potensi pertumbuhan,” tulis ekonom BCA dalam riset tersebut, Rabu (22/1).

General Manager Divisi Bisnis Usaha Kecil PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), Sunarna Eka Nugraha, menyebutkan bahwa peningkatan kredit di sektor UMKM memang membuat rasio NPL terlihat lebih rendah. Namun, ia mengakui adanya potensi peningkatan kredit macet, terutama di sektor yang rentan terhadap fluktuasi ekonomi.

Data menunjukkan, NPL BNI di segmen kecil pada Desember 2024 naik menjadi 4,5% dibandingkan periode sebelumnya yang berada di level 3,5%. Sunarna menekankan bahwa ketidakpastian ekonomi global, penurunan konsumsi, dan tekanan biaya operasional masih menjadi tantangan utama bagi pelaku UMKM.

Sebagai langkah mitigasi, BNI bersama pemerintah terus mendorong restrukturisasi kredit, pendampingan usaha, dan penyesuaian strategi pembiayaan. “Kami terus mendukung UMKM agar mampu bertahan dan tumbuh di tengah tantangan ekonomi,” ujarnya.

Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk, Lani Darmawan, optimis dengan kualitas kredit UMKM yang semakin stabil. Ia menilai bahwa penurunan NPL nasional pada sektor ini mencerminkan perbaikan kualitas aset pasca-pandemi. Hal ini terjadi seiring berakhirnya portofolio restrukturisasi terkait COVID-19.

Baca juga: Harga Gabah Anjlok, Petani Merugi Saat Panen 2025

“Kualitas kredit UMKM membaik setelah pandemi, didukung oleh pertumbuhan kredit yang konsisten,” ujar Lani.

Meski begitu, perbankan diharapkan tetap waspada dan inovatif dalam mendukung UMKM agar dapat bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi. Sektor ini memiliki peran strategis dalam mendukung perekonomian nasional dan perlu terus diberdayakan secara berkelanjutan.

 

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img