Transformasi UMKM ke Era Digital, Mahasiswa Bisa Apa?

Tangerang, 20 Januari 2025 – Anggota Komisi IX DPR RI, Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, mengajak mahasiswa untuk mengambil peran aktif dalam pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai langkah strategis memanfaatkan potensi bonus demografi Indonesia. Ajakan ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang berlangsung di Renon, Denpasar, Bali, Sabtu (18/1).

Dalam pidatonya, Neng Eem menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai agen perubahan dalam menciptakan lapangan kerja baru melalui pengembangan UMKM di berbagai sektor. Menurutnya, langkah strategis yang perlu dilakukan meliputi transformasi usaha informal menjadi formal, digitalisasi, dan modernisasi koperasi untuk memperkuat daya saing UMKM.

Baca juga: Kerja Sama Sektor Energi dan Ketenagakerjaan Jadi Fokus Indonesia-Singapura

“Mahasiswa harus turut berperan dalam menumbuhkan UMKM dan menciptakan lapangan kerja yang lebih luas. Mereka juga harus memiliki kemampuan khusus untuk mengembangkan UMKM dari berbagai sektor, dengan menerapkan strategi seperti transformasi usaha informal ke formal, digitalisasi, dan modernisasi koperasi,” ujar Neng Eem dalam keterangan tertulis, Minggu (19/1/2025).

Data tahun 2023 menunjukkan UMKM di Indonesia telah mencapai 66 juta unit, dengan kontribusi sebesar Rp9.580 triliun atau sekitar 61 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Selain itu, UMKM juga menyerap sekitar 117 juta tenaga kerja, yang mencakup 97 persen dari total tenaga kerja di Indonesia.

Sebagai Ketua Fraksi PKB MPR RI, Neng Eem menegaskan penguatan UMKM merupakan kunci dalam menciptakan lapangan kerja berkelanjutan, terlebih di era bonus demografi. Ia juga mendorong pemerintah untuk lebih melibatkan UMKM dalam berbagai program prioritas nasional, termasuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto.

“Pelaku UMKM harus diberi kesempatan untuk terlibat dalam program MBG. Sebagai contoh, UMKM dapat terlibat dalam proses belanja barang yang total anggarannya mencapai Rp51,5 triliun,” tegas Neng Eem.

Baca juga: Pemerintah Dorong UMKM Bergabung dengan Marketplace Digital

Ajakan ini disambut antusias oleh peserta Rakornas IMM. Mahasiswa diharapkan mampu menjadi motor penggerak dalam pengembangan UMKM di masyarakat, sekaligus membantu pemerintah dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Dengan peran aktif mahasiswa dan dukungan strategis dari pemerintah, pengembangan UMKM dapat menjadi solusi efektif untuk memaksimalkan potensi bonus demografi sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img