Petani Bisa Tebus Pupuk Bersubsidi dengan Mudah Melalui i-Pubers

Tangerang, 06 Januari 2025 – PT Pupuk Indonesia (Persero) mencatatkan kemajuan signifikan dalam program penebusan pupuk bersubsidi, dengan sebanyak 27.092 transaksi yang telah dilakukan oleh petani sejak awal tahun hingga 3 Januari 2025. Data ini menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung swasembada pangan nasional sesuai dengan mandat Pemerintah Indonesia.

Tri Wahyudi Saleh, Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia, menyatakan bahwa pencapaian ini berkat upaya Pemerintah yang berhasil menyederhanakan skema penebusan pupuk bersubsidi dan alokasi yang lebih terencana. “Sejak 1 Januari 2025, Pupuk Indonesia siap menyalurkan pupuk bersubsidi, dan pada malam tahun baru, kami sudah mencatatkan transaksi penebusan dari petani di Sukadana, Lampung Timur, dan Serdang Bedagai,” ujarnya.

Baca juga: Bantuan Bea Cukai untuk Pekerja Rokok dan Petani

Hingga tanggal 3 Januari 2025, Pupuk Indonesia telah menyalurkan total 7.536 ton pupuk bersubsidi, yang terdiri dari berbagai jenis pupuk, termasuk pupuk urea (4.532 ton), NPK (2.966 ton), NPK Formula Khusus (16,7 ton), dan pupuk organik (20,8 ton). Pupuk ini disalurkan sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 644/KPTS/SR.310/M.11/2024, yang menetapkan alokasi pupuk bersubsidi sebesar 9,5 juta ton untuk tahun 2025.

Pupuk Indonesia memastikan bahwa penyaluran pupuk bersubsidi ditujukan untuk petani yang terdaftar dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) dan memiliki luas lahan maksimal 2 hektare, termasuk petani yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) atau Perhutanan Sosial. Jenis tanaman yang diutamakan antara lain padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kakao, dan kopi.

Petani di berbagai daerah turut menyambut baik kemudahan dalam penebusan pupuk. Wiyono, seorang petani asal Prambanan, Jawa Tengah, mengungkapkan kegembiraannya karena dapat menebus pupuk subsidi di awal tahun tanpa hambatan. “Terima kasih kepada Pemerintah dan Pupuk Indonesia yang telah menyediakan stok pupuk yang cukup,” kata Wiyono.

Sementara itu, Ridwan, petani dari Pinrang, Sulawesi Selatan, juga menyampaikan hal serupa, memuji kemudahan proses penebusan melalui aplikasi i-Pubers. “Prosesnya mudah, cukup menggunakan KTP dan tidak ada kendala sama sekali,” ujarnya.

Di awal tahun 2025, stok pupuk nasional tercatat mencapai 1.558.558 ton, terdiri dari pupuk bersubsidi sebesar 1.147.453 ton dan nonsubsidi sebesar 411.105 ton. Stok ini diyakini cukup untuk memenuhi kebutuhan pupuk petani terdaftar di musim tanam awal tahun 2025. Pupuk Indonesia mengimbau petani untuk segera melakukan penebusan pupuk guna memastikan keberlanjutan produksi pertanian di musim tanam yang akan datang.

Baca juga: Kemenperin dan Kemnaker Fokus Ciptakan Lapangan Kerja

Dengan stok yang tersedia dan proses penebusan yang mudah, Pupuk Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung pencapaian swasembada pangan melalui distribusi pupuk bersubsidi yang tepat sasaran.

Latest articles

spot_imgspot_img

Related articles

spot_img